Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Dedikasi Guru: Menabur Mutiara untuk Semesta yang Bijaksana

19 September 2024   04:36 Diperbarui: 19 September 2024   04:39 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: putarmuter.com

DEDIKASI GURU: MENABUR MUTIARA UNTUK SEMESTA YANG BIJAKSANA

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Guru memegang peran sentral dalam membentuk arah perkembangan anak. Mereka tidak hanya bertanggung jawab untuk menyampaikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan kebijaksanaan yang mendasar bagi kehidupan. 

Sebagai pembimbing generasi penerus, guru adalah sosok yang menabur benih-benih kecerdasan dan kebajikan, yang kelak akan tumbuh menjadi fondasi peradaban. 

Tanpa dedikasi mereka, masa depan yang bijaksana dan penuh pemahaman tidak akan mungkin terwujud. Oleh karena itu, peran guru dalam kehidupan adalah tak ternilai, membawa dampak yang melampaui ruang kelas hingga ke seluruh semesta.

Filosofi dedikasi seorang guru terletak pada komitmen mereka yang tulus untuk menabur nilai dan kebijaksanaan dalam kehidupan murid-muridnya. Dedikasi ini bukan sekadar kewajiban profesional, melainkan panggilan hati yang dilandasi rasa tanggung jawab untuk membentuk individu yang lebih baik. 

Seorang guru bukan hanya mengajarkan fakta-fakta dan teori, tetapi juga membimbing muridnya menuju pemahaman yang lebih dalam tentang kehidupan, moralitas, dan kebenaran. Dalam proses ini, guru menjadi penabur "mutiara" kebijaksanaan yang menumbuhkan nilai-nilai yang tidak terlihat, namun sangat penting bagi perkembangan jiwa dan pikiran manusia. 

Filosofi ini menegaskan bahwa pendidikan sejati tidak hanya membangun intelektualitas, tetapi juga menciptakan manusia yang bijaksana dan berintegritas.

Analogi "mutiara" menggambarkan kebajikan, pengetahuan, dan kebenaran yang disebarkan oleh guru sebagai sesuatu yang berharga dan langka. Mutiara terbentuk melalui proses panjang dan penuh kesabaran, sama seperti cara guru menanamkan nilai-nilai dan ilmu pada murid-muridnya. 

Setiap pengetahuan yang ditransfer, setiap kebajikan yang diajarkan, dan setiap kebenaran yang diungkapkan adalah butiran mutiara yang akan bersinar di dalam diri para siswa. 

Mutiara ini tidak hanya memperkaya individu, tetapi juga menjadi fondasi bagi masyarakat yang lebih bijaksana dan harmonis. Dalam peran mereka, guru menjadi perajin yang dengan penuh kesabaran membentuk "mutiara" ini untuk generasi mendatang, menghubungkan kecerdasan intelektual dengan kebajikan moral.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun