Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

P5 dan Pemilihan Osis: Menanamkan Nilai-Nilai Demokrasi bagi Peserta Didik di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

24 Agustus 2024   12:00 Diperbarui: 24 Agustus 2024   12:07 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Input sumber gambar: vrogue.co

P5 DAN PEMILIHAN OSIS: MENANAMKAN NILAI-NILAI DEMOKRASI BAGI PESERTA DIDIK DI UPTD SMP NEGERI 1 LOBALAIN

*Salmun Ndun,S.Pd., Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, Kab. Rote Ndao

Pendidikan demokrasi sejak usia dini sangat penting karena membantu membentuk karakter dan pemahaman anak-anak tentang hak dan tanggung jawab mereka sebagai anggota masyarakat. Melalui pendidikan demokrasi, anak-anak belajar tentang nilai-nilai seperti kebebasan berpendapat, keadilan, dan partisipasi aktif dalam proses pengambilan keputusan. Hal ini bukan hanya membekali mereka dengan pengetahuan tentang sistem politik, tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang diperlukan untuk hidup dalam masyarakat yang beragam dan saling menghargai. Dengan mengenalkan konsep demokrasi sejak dini, anak-anak lebih siap untuk menjadi warga negara yang kritis, beretika, dan bertanggung jawab di masa depan, serta mampu berkontribusi secara positif dalam lingkungan sosial mereka.

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

Pengenalan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)

UPTD SMP Negeri 1 Lobalain dalam tahun ajaran 2024/2025 mengangkat salah satu tema projek yaitu Suara Demokrasi dengan kegiatan pemilihan badan pengurus OSIS. Pengenalan P5 ini sebagai bagian dari kurikulum di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain merupakan langkah strategis untuk membentuk karakter siswa yang berlandaskan nilai-nilai Pancasila. P5 dirancang untuk mengintegrasikan pendidikan karakter secara holistik melalui berbagai kegiatan yang mendorong siswa untuk memahami, menghayati, dan menerapkan nilai-nilai seperti gotong royong, kebhinekaan, dan keadilan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

Di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain, P5 tidak hanya menjadi alat untuk memperkaya materi akademik, tetapi juga menjadi sarana untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya berperilaku sesuai dengan prinsip-prinsip Pancasila. Dengan implementasi P5, peserta didik diajak untuk lebih aktif dan reflektif dalam menjalankan peran mereka sebagai warga negara yang berintegritas, yang pada gilirannya akan membentuk generasi muda yang siap menghadapi tantangan zaman dengan sikap dan tindakan yang selaras dengan nilai-nilai kebangsaan.

Pemilihan OSIS memiliki relevansi yang signifikan sebagai sarana praktik demokrasi bagi peserta didik karena memberikan pengalaman langsung dalam proses pengambilan keputusan yang demokratis. Melalui pemilihan OSIS, peserta didik belajar tentang pentingnya partisipasi aktif, baik dalam mencalonkan diri sebagai kandidat maupun dalam menggunakan hak pilih mereka. Proses ini mengajarkan siswa tentang tanggung jawab dalam memilih pemimpin yang akan mewakili mereka, serta bagaimana kampanye yang sehat dan debat yang konstruktif dapat membantu mereka memahami berbagai perspektif.

Selain itu, pemilihan OSIS juga memperkuat nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan transparansi, yang semuanya merupakan inti dari sistem demokrasi. Dengan terlibat dalam pemilihan OSIS, peserta didik tidak hanya memperoleh pengetahuan teoretis tentang demokrasi, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis yang diperlukan untuk menjadi warga negara yang kritis dan bertanggung jawab di masa depan.

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

P5 sebagai Pilar Pembentukan Karakter Demokratis

Projek P5 berperan sebagai pilar utama dalam pembentukan karakter demokratis di kalangan siswa. Sebagai bagian integral dari kurikulum, P5 tidak hanya bertujuan untuk memperkaya pengetahuan siswa tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga untuk menanamkan prinsip-prinsip demokrasi yang esensial dalam kehidupan bermasyarakat. Melalui P5, peserta didik diajak untuk memahami dan menginternalisasi nilai-nilai seperti keadilan, persamaan hak, tanggung jawab sosial, serta menghargai perbedaan dan keberagaman.

P5 juga mendorong peserta didik untuk berperan aktif dalam berbagai proyek yang melibatkan kolaborasi dan kerja sama, yang mencerminkan prinsip gotong royong dan musyawarah dalam pengambilan keputusan. Dengan terlibat dalam kegiatan ini, peserta didik belajar untuk menghargai pendapat orang lain, berani menyampaikan pendapat mereka sendiri, dan menerima hasil keputusan yang diambil secara kolektif, meskipun mungkin tidak selalu sesuai dengan keinginan pribadi.

Lebih dari itu, P5 juga mempersiapkan peserta didik untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab, yang tidak hanya paham tentang hak-hak mereka, tetapi juga sadar akan kewajiban mereka dalam menjaga dan memperkuat sistem demokrasi. Melalui pendekatan yang holistik dan berkesinambungan, P5 membentuk karakter peserta didik yang tidak hanya mampu berfungsi dalam lingkungan sekolah, tetapi juga siap untuk berpartisipasi secara konstruktif dalam masyarakat yang lebih luas.

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

Pemilihan OSIS sebagai Wadah Praktik Demokrasi

Proses pemilihan OSIS di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain berlangsung pada Jumat, 13 Agustus 2024, menjadi momen penting dalam perjalanan demokrasi sekolah. Pada hari itu, seluruh peserta didik berkumpul dengan antusias di aula sekolah untuk berpartisipasi dalam pemilihan yang akan menentukan pengurus OSIS yang baru. Sebelum tiba waktu pemilihan ini, telah diawali dengan pendaftaran, kampanye dan debat kandidat dari para calon ketua OSIS yang telah berlangsung beberapa minggusebelumnya, di mana mereka menyampaikan visi, misi, serta program kerja yang mereka tawarkan kepada rekan-rekan peserta didik.

Ada empat paket kandidat yang ikut mencalonkan diri, yang telah mengikuti beberapa tahapan proses hingga waktu pemilihan. Selama beberapa pekan, para kandidat melakukan sosialisasi program dan beradu gagasan dalam tahapan debat kandidat. Setiap peserta didik diberikan kesempatan untuk mendengarkan masukan dan memberikan suaranya melalui mekanisme pemilihan yang transparan dan adil, dengan pengawasan dari guru serta panitia pemilihan yang terdiri dari peserta didik.

Suasana proses pemungutan suara berjalan lancar dan tertib, mencerminkan kesiapan dan kedewasaan peserta didik dalam menjalankan praktik demokrasi. Pelaksanaan pemilihan menggunakan aplikasi digital. Setelah semua suara terkumpul, panitia segera melakukan penghitungan suara dengan teliti untuk memastikan hasil yang akurat. Hasil pemilihan diumumkan pada hari yang sama, di mana para peserta didik dan guru berkumpul kembali untuk mendengar siapa yang terpilih sebagai ketua OSIS yang baru.

Pemilihan ini tidak hanya menandai transisi kepemimpinan di OSIS, tetapi juga menjadi pembelajaran praktis yang sangat berharga bagi peserta didik dalam memahami dan mengapresiasi proses demokrasi. Melalui pengalaman ini, peserta didik belajar secara langsung tentang pentingnya partisipasi aktif, tanggung jawab dalam memilih pemimpin, dan bagaimana demokrasi dapat diterapkan di lingkungan sekolah.

Pembelajaran demokrasi melalui pemilihan OSIS memberikan pengalaman berharga bagi peserta didik dalam memahami dan menerapkan prinsip-prinsip demokrasi secara nyata. Melalui proses ini, peserta didik belajar tentang pentingnya partisipasi aktif, tanggung jawab dalam memilih, serta menghargai hasil keputusan bersama. Mereka juga mendapatkan kesempatan untuk terlibat dalam kampanye, debat, dan pemungutan suara, yang semuanya mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, keadilan, dan kerjasama.

Hasil perhitungan akhir pemilihan OSIS di UPTD SMP Negeri 1 Lobalain menunjukkan persaingan di antara empat calon kandidat. Setelah seluruh suara dari peserta didik terkumpul dan dihitung dengan cermat oleh panitia pemilihan, hasilnya diumumkan pada hari yang sama. Kandidat paket 01 (Diga) Adira D. Latjina dan Gavrila F. M. Ndun berhasil meraih 24,4% suara, diikuti oleh Kandidat 02 (Esquuin) Esterina Tupu dan Queen P. L. Menno dengan 12,7%, sedangkan Kandidat 03 (Glenren) Glen Dolok dan Irenina A. P. Tulle memperoleh 1%, dan Kandidat 04 (Kenny) Gracia L. K. Taniu dan Enny L. Latjina mendapatkan 60% suara. Dengan demikian, Kandidat paket 04 (Kenny) dinyatakan sebagai ketua dan wakil ketua OSIS yang baru, unggul dengan selisih suara yang signifikan dari para pesaingnya.

Pengumuman hasil ini disambut dengan tepuk tangan meriah dari seluruh peserta didik dan guru, menandai akhir dari proses pemilihan yang demokratis dan transparan. Proses pemilihan ini tidak hanya memilih pemimpin OSIS yang baru, tetapi juga menjadi pembelajaran nyata bagi peserta didik tentang pentingnya partisipasi dan integritas dalam demokrasi.

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

Dampak P5 dan Pemilihan OSIS terhadap Peserta Didik

P5 dan pemilihan OSIS memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan karakter dan pemahaman peserta didik mengenai demokrasi. Melalui keterlibatan dalam P5, peserta didik tidak hanya belajar tentang nilai-nilai Pancasila, tetapi juga bagaimana nilai-nilai tersebut dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam konteks pemilihan OSIS. Proses pemilihan ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk merasakan langsung bagaimana demokrasi bekerja, mulai dari kampanye hingga pemungutan suara, yang mendorong mereka untuk berpikir kritis dan membuat keputusan yang bertanggung jawab.

Selain itu, pengalaman ini membantu peserta didik mengembangkan keterampilan sosial, seperti komunikasi efektif, kerja sama, dan toleransi, yang penting dalam membangun masyarakat yang harmonis. Dampak jangka panjang dari keterlibatan dalam P5 dan pemilihan OSIS adalah terciptanya generasi muda yang lebih sadar akan hak dan kewajibannya sebagai warga negara, serta memiliki komitmen untuk berpartisipasi aktif dalam kehidupan demokratis di masa depan.

Potensi penerapan P5 dalam berbagai kegiatan lain di sekolah sangat besar dalam mendukung pembentukan karakter peserta didik yang lebih demokratis. Misalnya, P5 dapat diintegrasikan dalam kegiatan-kegiatan seperti diskusi kelas, simulasi sidang, atau proyek kolaboratif yang melibatkan pengambilan keputusan bersama. Melalui kegiatan ini, peserta didik dapat berlatih berkomunikasi dengan baik, mendengarkan pendapat orang lain, dan mencapai konsensus, yang semuanya merupakan elemen penting dalam demokrasi.

P5 juga dapat diterapkan dalam kegiatan ekstrakurikuler, seperti debat atau organisasi siswa, di mana peserta didik didorong untuk mengambil peran aktif dalam kepemimpinan dan tanggung jawab sosial. Dengan memperluas penerapan P5 ke berbagai aspek kehidupan sekolah, peserta didik tidak hanya memperoleh pemahaman teoretis tentang demokrasi, tetapi juga mempraktikkannya dalam berbagai konteks, sehingga membentuk karakter yang lebih kuat dan mandiri.

Pesan penting adalah bagaimana pendidikan demokrasi harus dimulai sejak dini dan diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan peserta didik. Melalui penerapan P5 dan pemilihan OSIS, peserta didik diajarkan tentang dunia demokrasi dan diberikan kesempatan untuk mengalaminya secara langsung. Ini adalah langkah esensial dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara, tetapi juga siap untuk berkontribusi secara positif dalam masyarakat yang demokratis.(*)

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

Input sumber gambar: dokpri
Input sumber gambar: dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun