Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Mengurai Benang Kusut Polemik Guru Besar dalam Dunia Kampus

21 Juli 2024   05:31 Diperbarui: 21 Juli 2024   08:17 29
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, Penilaian terhadap calon guru besar harus mencakup evaluasi mendalam mengenai kontribusi akademik, kualitas penelitian, serta dedikasi dalam pengajaran dan bimbingan. Institusi harus memastikan bahwa guru besar yang diangkat tidak hanya memenuhi kuantitas yang diinginkan, tetapi juga memiliki kualifikasi dan kemampuan yang tinggi.

Kelima, pengembangan dan pelatihan bagi dosen juga penting untuk mendukung kualitas. Program pelatihan yang berkelanjutan dapat membantu dosen mempersiapkan diri untuk memenuhi kriteria guru besar dan mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk berperan secara efektif dalam pengajaran dan penelitian. Dengan menyediakan dukungan yang memadai, institusi dapat meningkatkan kualitas calon guru besar dan mengurangi ketegangan dalam proses pengangkatan.

Harapan dan Peran dalam Mengurai Polemik Guru Besar

Mengurai polemik guru besar adalah langkah penting untuk memastikan bahwa dunia akademik dapat berkembang dengan baik, menghasilkan lulusan yang berkualitas, dan memberikan kontribusi positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan pendidikan tinggi di Indonesia. Polemik yang terus berlanjut dapat menghambat perkembangan institusi pendidikan tinggi, merusak moral akademik, dan mengurangi kepercayaan publik terhadap sistem pendidikan. Dengan mengatasi masalah ini, kita tidak  hanya memulihkan integritas proses pengangkatan guru besar, tetapi juga menciptakan lingkungan akademik yang lebih sehat, adil, dan produktif.

Melalui proses seleksi yang transparan dan akuntabel akan memastikan bahwa hanya individu yang benar-benar berkualitas yang diangkat sebagai guru besar, sehingga meningkatkan kualitas pendidikan dan penelitian. Selain itu, solusi yang efektif akan memperbaiki reputasi institusi pendidikan, menarik mahasiswa dan peneliti berkualitas, serta mendukung inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Harapan agar dunia akademik Indonesia dapat terus berkembang sangat bergantung pada pengangkatan guru besar yang adil dan transparan. Dengan memastikan bahwa proses seleksi guru besar dilakukan secara objektif dan transparan. Proses yang adil akan meningkatkan kepercayaan publik dan memperkuat reputasi universitas serta membuka peluang untuk kerjasama internasional yang bermanfaat. Harapan ini mencerminkan keyakinan bahwa reformasi dalam proses pengangkatan guru besar tidak hanya akan memperbaiki kualitas pendidikan tinggi di Indonesia.

Peran serta semua pihak dalam menjaga integritas dan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia sangat vital untuk mencapai kemajuan yang berkelanjutan. Pemerintah, sebagai pengatur utama, memiliki tanggung jawab untuk menetapkan regulasi dan kebijakan yang mendukung transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengangkatan guru besar. Institusi pendidikan tinggi, termasuk pimpinan universitas dan dekan fakultas, harus memastikan bahwa proses seleksi dilakukan dengan standar yang tinggi dan bebas dari pengaruh politik atau kepentingan pribadi.

Demikian juga, dosen dan akademisi sebagai pelaku utama dalam pendidikan dan penelitian, perlu aktif dalam memantau dan menilai proses ini, serta berkontribusi dalam pembenahan dan reformasi yang diperlukan. Selain itu, mahasiswa dan masyarakat luas juga memiliki peran penting dalam memberikan umpan balik dan memastikan bahwa sistem pendidikan berfungsi dengan baik dan memenuhi ekspektasi mereka. Dengan kolaborasi yang erat antara semua pihak ini, integritas dan kualitas pendidikan tinggi dapat terjaga, menciptakan lingkungan akademik yang produktif dan berdaya saing, serta mendorong kemajuan ilmu pengetahuan yang berkualitas.(*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun