Mohon tunggu...
Salmun Ndun
Salmun Ndun Mohon Tunggu... Guru - Guru UPTD SMP Negeri 1 Lobalain

Membaca itu sehat dan menulis itu hebat. Membaca adalah membawa dunia masuk dalam pikiran dan menulis adalah mengantar pikiran kepada dunia

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Menakar Implikasi Demokrasi terhadap Revisi Batas Usia Calon Kepala Daerah

4 Juni 2024   04:40 Diperbarui: 6 Juni 2024   07:00 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Anggota KPPS menunjukkan surat suara. (Foto: KOMPAS/RADITYA HELABUMI)

Revisi batas usia calon kepala daerah oleh MA membawa berbagai dampak signifikan terhadap demokrasi lokal. Pertama, perubahan ini membuka pintu lebih lebar bagi generasi muda untuk terlibat dalam politik, yang sebelumnya mungkin merasa terhalang oleh batas usia minimum yang tinggi. 

Dengan akses yang lebih inklusif, partisipasi politik dapat meningkat, menghidupkan kembali minat masyarakat terhadap proses demokrasi dan memperkaya panggung politik dengan ide-ide dan perspektif baru.

Kedua, dinamika persaingan politik di daerah diperkirakan akan mengalami perubahan, dengan munculnya calon-calon yang lebih muda dan energik yang siap bersaing dengan politisi berpengalaman. 

Hal ini bisa mendorong inovasi dalam pemerintahan lokal, serta meningkatkan kualitas layanan publik melalui kebijakan-kebijakan yang lebih relevan dengan kebutuhan masa kini.

Meskipun revisi batas usia calon kepala daerah oleh MA diharapkan membawa dampak positif, kebijakan ini tidak lepas dari tantangan dan kritik. Pertama, kekhawatiran tentang kurangnya pengalaman dan kematangan calon yang lebih muda. 

Pengalaman dalam pemerintahan dan kemampuan untuk mengelola birokrasi yang kompleks seringkali dipandang sebagai prasyarat penting bagi kepala daerah, dan ada kekhawatiran bahwa calon yang lebih muda mungkin belum cukup siap untuk menangani tanggung jawab besar ini. 

Kedua, proses penyesuaian terhadap aturan baru juga menghadirkan tantangan administratif dan operasional bagi Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan lembaga terkait, yang perlu memastikan bahwa implementasi perubahan ini berjalan lancar dan adil. 

Ada juga risiko politisasi isu usia, di mana calon-calon yang lebih tua mungkin menggunakan argumen tentang ketidakmampuan generasi muda sebagai strategi kampanye.

Oleh karena itu, meskipun perubahan ini membawa harapan untuk regenerasi politik, penting untuk mengatasi tantangan ini dengan langkah-langkah pendidikan politik dan mekanisme seleksi yang ketat untuk memastikan bahwa calon yang maju memiliki kompetensi yang memadai untuk memimpin.

Dampak Positif dari Revisi Batas Usia

Revisi batas usia calon kepala daerah oleh MA membawa implikasi signifikan bagi demokrasi lokal di Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun