Mohon tunggu...
Salma Sofiana Yasrifa
Salma Sofiana Yasrifa Mohon Tunggu... Lainnya - Animal Husbandry

Animal Reproduction | 17'

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Segera Kenali, Ini Gejala-Gejala Autism pada Anak!

30 Oktober 2021   21:09 Diperbarui: 30 Oktober 2021   21:12 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

5. Melakukan gerakan berulang-ulang.

6. Bayi yang berusia 6 bulan  yang mengalami gangguan autis yaitu tidak adanya senyum atau perasaan gembira, tidak ada ekspresi atau tidak adanya suara.

Tapi, gangguan autis pada bayi ini sering dianggap biasa dan sebagian besar diabaikan oleh orang tua. Hal ini sering terjadi karena secara umum, pada awal pertumbuhan sulit membedakan antara anak yang mengidap autis dengan yang tidak.

Autis pada anak sangat kemungkinan dapat terlihat jelas pada awal pertumbuhan umur 2 tahun. Ketika anak yang berumur 2 tahun sudah bisa mengucapkan sepatah atau da patah kata, tetapi anak yang mengalami autis tidak dapat berbicara sama sekali. Terkadang anak yang mengalami autis berbicara dengan nada yang datar atau nada yang tinggi, dan memiliki pola bicara yang berbeda, biasanya ketika bicara akan mengulang kata-kata yang sama.

Karena anak autis memiliki kekurangan dalam keterampilan sosial atau kemampuan berkomunikasi yang kurang, jadi anak autis saat bermain akan lebih senang sendiri daripada bersama dengan teman yang lain. ketika bermain, anak yang mengidap autis memiliki cara yang berbeda saat bermain.

Anak autis akan lebih sensitif terhadap hal-hal seperti sentuhan, kegelisahan ataupun kebisingan yang ada disekitarnya dan terkadang akan menunjukkan reaksi yang berlebihan.

Jadi, bagi para orang tua perlu memperhatikan tumbuh kembang si kecil ya apalagi jika si kecil menunjukkan gejala-gejala tersebut perlu dilakukan terapi sejak dini ke dokter. Terapi yang benar dilakukan akan membuat anak yang mengalami autis membaik dan dapat berkegiatan dengan cukup normal. Terapi yang biasa dilakukan yaitu:

Terapi Sensory Integration, dimana terapi ini adalah terapi awal yang dapat dilakukan pada anak autis yang berumur satu tahun lebih atau anak yang sudah bisa berjalan. Terapi ini dilakukan untuk mengoptimalkan kemampuan dari sistem sensori  seperti mengoptimalkan kemampuan persepsi dalam menerima sensasi yang ada dilingkungan. Terapi ini akan menghasikan perilaku yang aditif dan bertujuan.  

Terapi okupasi merupakan terapi yang dapat dilakukakan pada anak autis untuk meningkatkan kemandirian atau fungsional.

Tapi, jika biaya terapi di dokter mahal bisa melakukakn terapi yang mudah dirumah loh seperti:

1. Para orang tua memberikan waktu kapada anak yang mengidap autis mengenal bagaimana kondisi yang ada disekitar rumah. Hal ini dilakukan untuk membangun tingkat emosional si kecil dengan cara melatih fokus mereka dengan bermain bersama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun