Sudah hampir 2 tahun Pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia khususnya di Indonesia. Salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk menekan penyebaran virus Covid-19 dikalangan pelajar yakni dengan mengeluarkan kebijakan untuk melaksanakan Pembelajaran Jarak Jauh.
Pembelajaran jarak jauh ini sudah diterapkan sejak bulan maret saat pandemi Covid-19 melanda seluruh dunia hingga saat ini pandemi Covid-19 yang terus meningkat.
Akan tetapi pelaksanaan pembelajaran jarak jauh ini banyak menimbulkan masalah baru, selain terbatasnya akses dan sinyal, pembelajaran jarak jauh juga pada akhirnya berdampak pada psikologis para pelajar. Para pelajar mulai merasa stress dan bosan karena harus melakukan pembelajaran jarak jauh tiap harinya, yang dimana mereka harus secara terus menerus menatap layar gawai mereka dan tidak bisa pergi kemana-mana. Sehingga para pelajar pun merasa stress dan bosan.
Hal tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti kurangnya interaksi langsung antar guru dan siswa. Saat pembelajaran luring siswa bisa berinteraksi secara langsung, sehingga materi pembelajaran pun dapat dengan mudah dipahami oleh siswa karena di sekolah tidak ada  gangguan yang berarti sehingga siswa pun dapat dengan mudah fokus memperhatikan. Sedangkan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan di rumah, pastilah memiliki banyak sekali gangguan sehingga siswa pun kesulitan untuk fokus memperhatikan apa yang sedang dijelaskan. Pada akhirnya siswa pun mengalami kesulitan memahami materi yang dijelaskan oleh gurunya.
Selain itu pembelajaran jarak jauh mengharuskan siswa untuk setiap harinya harus terpaku pada layar dan kurang sekali bersosialisasi dengan teman-teman sebaya karena harus berdiam diri di rumah. Maka dari itu, kegiatan pembelajaran jarak jauh kerap membuat anak menjadi merasa stress dan bosan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi stress saat pembelajaran jarak jauh? Dilansir dari CAPS terdapat beberapa langkah yang bisa dilakukan, antara lain:
1. Mengetahui bahwa tidak apa-apa untuk merasakan apa yang kamu rasakan.
Sangatlah normal merasakan perasaan sedih, marah, cemas atau hal lainnya di masa yang seperti saat ini. Tidak apa-apa kamu merasa seperti apa yang kamu rasakan saat ini dan mengatakannya kepada teman, sahabat, keluarga atau orang yang kamu percayai mengenai apa yang sedang kamu rasakan.
2. Melakukan rutinitas
Mulailah hari kamu pada waktu yang hampir sama setiap harinya. Tetapkan goals yang harus kamu lakukan di pagi dan sore hari. Makanlah makanan yang sehat; ini merupakan waktu yang tepat untuk mencoba resep baru! Lakukanlah setidaknya satu aktivitas fisik setiap harinya seperti bejalan-jalan, berlari atau bersepeda. Selain kamu bisa menghirup udah segara hal itu juga akan sangat baik bagi kesehatan mental kamu.
3. Tidur yang cukup
Pertahankan jadwal tidur yang konsisten. Setidaknya 7-9 jam per malam. Jangan lupa untuk membatasi screen-time kamu di malam hari ya, dan juga hindari kafein mulai sore hari agar kamu bisa tidur sesuai dengan jadwal yang sudah kamu tentukan.
4. Berkomunikasi dengan yang lain
Sangatlah mudah bagi kamu untuk merasa kesepian dan terasing dari orang lain selama pandemi ini. Jadi, berusahalah untuk tetap berkomunikasi dengan teman atau keluarga kamu. Kamu bisa melakukan panggilan video, chatting, ataupun telepon biasa. Setidaknya kamu tidak akan merasa sendirian jika sering menghubungi teman atau keluarga kamu.
5. Beristirahatlah
Luangkan waktu untuk melakukan me-time setiap harinya. Coba jauhi berita dan tugas kamu untuk melakukan sesuatu yang kamu sukai dan yang menurut kamu bisa menenangkan hati dan menghilangkan penat.
Apabila apa yang kamu rasakan saat ini sangat mengganggu kehidupan sehari-hari kamu, jangan segan ya untuk bercerita ke orang yang kamu percaya atau carilah pertolongan profesional. Semoga tips diatas dapat membantu kamu dalam mengatasi stress yang kamu rasakan selama pembelajaran jarak jauh.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI