Mohon tunggu...
Salma Sakhira Zahra
Salma Sakhira Zahra Mohon Tunggu... Freelancer - Lahir di Jakarta, 28 Februari 2002. Alumni TK Putra III (2007/2008), SDSN Bendungan Hilir 05 Pagi (2013/2014), dan SMPN 40 Jakarta (2016/2017). Kini bersekolah di SMAN 35 Jakarta.

Nama : Salma Sakhira Zahra TTL : Jakarta, 28 Februari 2002 Agama : Islam Jenis Kelamin : Perempuan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Stetoskop 20 Tahun

3 Juni 2021   21:19 Diperbarui: 3 Juni 2021   21:33 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Halo, namaku Boy. Lengkapnya Ahmad Boy Sudirman. Usiaku 18 tahun. Masa sekolah menurutku agak kelam sih, meskipun dipandang orang-orang itu adalah masa keberuntungan. Aku merasa orang paling polos di dunia karena teman-teman sekolahku.

"Hai Boy!" sapa Diana, teman SD ku yang banyak disukai kalangan pria se... ehm satu jurusanku. Tenang kok kakak yang alim tapi sayang Diana lebih memilih pria cool yang jago angkat gym di tempat fitness. Diana itu sahabat karibku dan tetangga sebelah rumah. Orangtuanya pekerja keras dan kaya raya, hidup Diana terpenuhi. Abinya sayang sekali padaku dan gemar masak sepertiku.

Diana, dia itu kukenal baik, tegas, dan santun. Tapi di kalangan pria yang suka dia, kok agak seram ya.

"Hi, she so sexy yeah!"

"I like her body!"

"Diana, kamu kocak!" baru bicara Di sudah tertawa sobat.

"Apa sih, aku tidak sengaja sentuh dadanya tahu!"

"Ih... tapi kan beda 7 tahun... mau apa nih Di, karate ya!"

"Ah...!"

"Ish, aku bayangkannya kamu tuh..."

"Ayolah!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun