Memang ada yang berbeda ketika memasuki swasta. Masih ada jadwal MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) namun tanggal masuknya berbeda dengan sekolah negeri. Seragam dari hari Senin sampai Jum'at juga khusus. Surna merasa berbeda dengan murid lain hanya karena...
Seragam.
"Tapi bagus lho Kak seragamnya. Kakak harusnya bersyukur karena diterima lewat jalur tes tulis dan lisan. Peringkat 1 pula disana. Qona bangga lho!" ucap Qona, adik Surna dengan mata yang berbinar-binar melihat seragam sekolah Surna dari hari Senin-Jum'at.
"Ada yang berbeda, yang kini kurasa menghiasi hatiku..."
"Ada rasa gundah, ada juga resah, saat kau di dekatku..."
"Mau makan ku ingat kamu...,"
"Mau tidur ku ingat kamu...,"
"Lagi-lagi teringat kamu...,"
"Saat coba tak ingat kamu...,"
....
"Ciee peserta dari sekolah negeri sendirian!" seru seorang pria sambil mendekati Surna yang duduk di bangku depan samping kanan kelas 12 Bahasa.
"Memang iya?" tanya Surna sambil memicingkan mata kesana kemari. Ia tertawa.
"Efek dapat nilai rendah!" dumal Surna.
"Apa?" tanya pria itu penasaran. Surna hanya menggelengkan kepala.
"Rasanya bagaimana sekolah di negeri?" tanya pria tersebut memulai topik pembicaraan.
"Dan bagaimana rasanya bersekolah di swasta?" tanya balik Surna namun sebelum pria itu menjawab, ia mendapat panggilan telepon. Surna mengangkat telepon.