Sebagai perbandingan di Kota Medan misalnya Berat Sampah Organik Kota Medan 1190,7 ton/hari maka Potensi Energi Listriknya adalah 1.597,9 -- 3.069,6 GJ/hari, Daya tersedia (demand ) 18,5 -- Â 35,5 MW, Daya yang dapat dibangkitkan (supply) 5,5 -- 10,65 MW, Produksi energi listrik per hari 217,26 MWh dan Produksi energi listrik per tahun 72.420 MWh/y.
Maka jika ini diterapkan di Kotamadya Mataram diprediksi dari 500 ton sampah/hari bisa dihasilkan separuh dari produksi di atas yaitu sekitar 100-an MWh/hari atau 30-an ribu MWh/y.
Sebenarnya k ondisi kelistrikan NTB berstatus surplus. Lombok dengan beban puncak 130.0 (MW) memiliki kemampuan daya sebesar 144,5 (MW). Hanya saja orientasi penerapan green technology makin kencang didengungkan. Apalagi pembangkit listrik di tanah air umumnya masih menggantungkan pada bahan bakar batu bara yang suatu saat akan makin menipis persediaannya.
Di sisi lain bahan bakar dari sampah senantiasa tersedia melimpah secara gratis. Â Karena itu penerapan PLTSa ini di Mataram perlu disambut baik.
Sumber Tulisan:
Lombok Post, Januari 2019.
Rachmad Ikhsan (2014), Seminar Nasional dan Expo Teknik Elektro.
Aditya Achmad dkk (2014).Makalah Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Jakarta.
Dan berbagai sumber berita online.
Salman
Dosen Teknik Mesin, Universitas Mataram, Nusa Tenggara Barat.