Kisah seorang ahli ibadah (Abid) bernama Abu bin Azhim. Ia seorang muslim yang getol beribadah. Segala amal ritual ,dari yang wajib sampai yang sunnah,tak pernah ia tinggalkan barang sedikitpun.
Suatu malam .Abu bin Azhim baru saja selesai berwudhu untuk Tahajud. Tiba-tiba dilihatnya seseorang bertengger di dinding sumurnya. Ia berbaju putih, penuh cahaya terang pada sekujur tubuhnya, dan tampak membuka-buka sebuah buku.
“Siapakah Anda? Dan apa yang Tuan lakukan disini?” tanya Abu bin Adzhim.
“Aku malaikat .Aku sedang melihat data para Pencinta Tuhan, “ katanya.
“Malaikat? Mendata para pencinta Tuhan?! Oh , kalau begitu, adakah namaku tercantum di dalam buku Tuan?” tanya Abu bin Azhim dengan tergesa-gesa.
“Baiklah Aku akan melihatnya,” sang malaikat mulai membuka-buka bukunya.
Abu bin Azhim menunggu dengan harap-harap senang.
“Sayang, Abu,namamu tidak tercantum dalam bukuku”, kata sang malaikat.
Abu langsung menangis mendengar jawaban itu.
“Kenapa kamu menangis Abu?” tanya malaikat.
“Rasanya sia-sia selama ini aku getol melakukan bermacam-macam ibadah wajib dan sunnah. Nyatanya aku tidak masuk dalam data Anda, tuan malaikat. Padahal,apa sih tujuan seorang hamba rajin beribadah ritual kecuali untuk masuk kedalam golongan hamba-hamba yang mencintai Tuhan?” Abu bin Azhim mengadu.