peluru melesat. menerobos kulit yang asing. menembus dada berdetak tegas
pemilik langkah yang enggan mundur
walau udara memanas di dalam kepala
walau jantung berdetak tak kenal jeda
walau nafas begitu akrab pada debu dan asap
bising menjelma sinyal
sebagai pertemuannya dengan Pencipta
peluru melesat. menembus kepala. satu teman mati dengan senyum tertempel pasir abu
"Ayah..."
teriakan panjang bocah penggenggam batu keyakinan
merobek dadanya yang hampir hina dalam kesakitan
ia lanjutkan langkah kakinya
bercecer darah menyatu pada kain basah
ia bakar sumbu keabadian, dalam sebuah botol berisi minyak tanah
diangkat tangan kanannya dengan segala prasangka, isak tangis, lirih senyum, dan gumpalan-gumpalan doa telah mengisi dadanya.
di tariknya tangan pelatuk dengan penghabisan jiwa. membuncah seluruh isi hatinya dengan teriakan panjang
"Allahuakbar!"
dilemparkan molotov pada tubuh zionis yang amat terlaknat bagi seluruh sejarah hidupnya
Jakarta, 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H