Maka manusia yang hidup akan selalu berproses dan bergerak menjadi yang lain dari sebelumnya, meski seringkali hanya lain sedikit.
Dan proses tersebut berjalan dengan dukungan segala inderawi yang ada pada manusia. Sehingga yang di luar diri menjadi pemicu rangsangan pada dalam diri. Luar dan dalam diri pun akan menjadi dampak perubahan dari rangsangan tersebut.
Saya menyederhanakan, manusia adalah negatif (-) dan bacaan, baik Kitab ataupun alam semesta beserta isinya adalah positif(+), sehingga keduanya dapat menjadii versus dan dapat pula menjadi  kesinambungan.  Entah dalam kesadaran manusia ataupun dalam keniscayaan proses berkembangnya alam semesta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H