Back to N.
Keadaan N membuat seluruh panitia bingung, tubuh terasa lemas dan suhunya meningkat. Dibawalah N ke ruang istirahat panitia perempuan, di sana N mulai tidak sadarkan diri, meronta, berteriak keras. Seperti sudah bukan N yang mengendalikan tubuhnya. Seisi ruang cemas akibat insiden itu, posisi aku berada di luar ruangan.
N mendapat penanganan oleh beberapa panitia dan senior yang berusaha untuk menyadarkannya. Lalu, adzan magrib berkumandang, saat itu aku berkesempatan masuk ke dalam ruang sambil membawa buku wirid (bacaan-bacaan doa) dan meminta untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an.
“Tolong baca wirid, habis itu tolong baca surat Al-Waqi’ah ya”. Pinta aku kepada seisi ruang panitia.
Di waktu bersamaan, aku melihat seorang panitia perempuan berinisial K berjalan tidak sadar seperti dituntun sesosok roh jahat menuju sisi luar kamar panitia laki-laki.
Lalu ku hampiri dan aku bertanya “sedang apa?”
K menjawab dirinya tidak sadar ketika sudah berada di sisi luar kamar panitia laki-laki. Setelah selesai shalat magrib berjamaah di aula Villa, beberapa panitia juga mengisi waktu dengan tadarus (mengaji) dan kultum (ceramah) bersama.
Next Eps.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H