Mohon tunggu...
Salman hafiz
Salman hafiz Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa belajar menulis

Aku ingin menjadi bagian dari Sejarah. Maka aku menulis. Instagram : @Salmanhafiz20

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Villa Ariyanti Eps 1

27 Mei 2022   09:35 Diperbarui: 27 Mei 2022   14:27 2678
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah nyata dialami sekumpulan Organisasi Mahasiswa yang hendak menjalankan program kerja kaderisasi rutin setiap tahunnya, atau satu priode sekali. 5 Februari 2020, kegiatan bernama Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi di salah satu Perguruan Tinggi Indonesia ini bertempat  di Villa Ariyanti, Kecamatan Cisarua, Bogor.

Kedatangan pengurus Himakom sekitar 10:30 malam pada 5 Februari 2020. Kemudian check in Villa pada 12:00 malam oleh beberapa divisi untuk menata ruang sesuai konsep yang telah ditentukan. Di waktu yang bersamaan 10:30 malam, peserta kegiatan bersama sisa panitia baru saja on the way dari Kampus menuju lokasi kegiatan. 

Mundur sedikit, pada 09:00 malam, terlihat di depan Kampus terdapat tiga mobil tronton berplat TNI dan beberapa kendaraan bermotor, satu tronton yang dimuat 35-45 orang saat itu. Aku berada di salah satu tronton khusus panitia. On the way menuju lokasi pada 10:30 malam, perjalanan panjang dimalam hari menelusuri hiruk pikuk Jakarta, hingga tiba di Villa tujuan kami, pada 12:00 malam.

Sesampainya di lokasi, panitia dan peserta kegiatan satu persatu turun dari tronton, dengan membawa barang pribadi maupun barang kelompok. Komisi disiplin mulai memerintahkan peserta untuk berbaris dengan tertib, kemudian kelompok demi kelompok bergegas menuju aula Villa, untuk segera istirahat. Kala itu, aku mengemban tanggung jawab sebagai Steering Comite atau SC, yang bertugas mengawasi jalannya kegiatan dan memastikan kegiatan berjalan sesuai dengan rundown (runtutan). 

Pada 01:30 malam, aku memantau kondisi aula Villa, dan melihat para peserta sedang beristirahat. Dengan banner membentang di tengah aula, memisahkan posisi antara peserta laki-laki dengan peserta perempuan. Lalu pada 02:00 malam, panitia melakukan evaluasi sebelum kegiatan besok dimulai. Evaluasi berjalan selama 30 menit, kemudian seluruh panitia dan demisioner (senior) kembali ke ruang yang sudah disediakan untuk beristirahat.

Keesokan hari, pada Kamis, 6 Februari 2020, sesuai rundown kegiatan, agenda pertama adalah senam pagi. Setelah selesai, mereka diperintahkan untuk sarapan dan bersih-bersih, sebelum memulai agenda selanjutnya.

Hari pertama kegiatan, tidak terjadi apa-apa, bahkan diantara panitia berkata “Gak akan terjadi apa-apa, toh buktinya hari ini nggak ada insiden apapun”. Ujar seorang panitia. 

Setelah ungkapan panitia satu dan lain yang menilai tidak akan terjadi apa-apa. Tak disangka, menjelang adzan magrib terjadi insiden pertama, seorang panitia perempuan divisi kesehatan, berinisial N. Tidak secara mendadak N hilang kesadaran akibat gangguan roh jahat (kesambet), 

Tetapi disebabkan oleh N yang masuk ke dalam kamar terlarang. 

Sebelum check in Villa, ternyata beberapa panitia yang datang lebih awal mendapat amanah untuk tidak membuka pintu kamar tertentu. Ketika diselidiki ada seorang panitia yang membuka pintu kamar terlarang, dengan alasan tidak tahu-menahu kabar larangan itu. Kamar terlarang berada di dalam aula, tempat para peserta melaksanakan kegiatan.  Aula Villa menyediakan empat pintu kamar bersebelahan dan letak pintu yang dilarang untuk dibuka hanya ada satu pintu yang letaknya di pojok kiri aula Villa. 

Back to N.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi
Keadaan N membuat seluruh panitia bingung, tubuh terasa lemas dan suhunya meningkat. Dibawalah N ke ruang istirahat panitia perempuan, di sana N mulai tidak sadarkan diri, meronta, berteriak keras. Seperti sudah bukan N yang mengendalikan tubuhnya. Seisi ruang cemas akibat insiden itu, posisi aku berada di luar ruangan. 

N mendapat penanganan oleh beberapa panitia dan senior yang berusaha untuk menyadarkannya. Lalu, adzan magrib berkumandang, saat itu aku berkesempatan masuk ke dalam ruang sambil membawa buku wirid (bacaan-bacaan doa) dan meminta untuk membaca ayat-ayat Al-Qur’an.

“Tolong baca wirid, habis itu tolong baca surat Al-Waqi’ah ya”. Pinta aku kepada seisi ruang panitia.

Di waktu bersamaan, aku melihat seorang panitia perempuan berinisial K berjalan tidak sadar seperti dituntun sesosok roh jahat menuju sisi luar kamar panitia laki-laki. 

Lalu ku hampiri dan aku bertanya “sedang apa?”

K menjawab dirinya tidak sadar ketika sudah berada di sisi luar kamar panitia laki-laki. Setelah selesai shalat magrib berjamaah di aula Villa, beberapa panitia juga mengisi waktu dengan tadarus (mengaji) dan kultum (ceramah) bersama. 

Next Eps.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun