Oleh Salman Fariz
Kashmir sudah terkenal dengan selendangnya atau syalnya yang indah selama beberapa generasi. Selendang Kashmir, juga dikenal sebagai Cashmere, terkenal dengan tenunan Kashmirnya yang khas, dan terbuat dari shahtoosh atau wol pashmina. Selendang Kashmir ringan dan hangat, serta memiliki desain yang indah.
Penggunaan motif buta (disebut juga boteh), yaitu motif berbentuk buah badam atau cemara dengan ujung atas yang melengkung tajam, menjadi ciri khas syal kashmir. Mereka terkenal tidak hanya di India tetapi di seluruh dunia. Karena syal Kashmir, desain buta mendapatkan popularitas di Eropa.
"Selendang ini adalah simbol keanggunan dan kemewahan karena desainnya yang rumit, penggunaan warna yang memikat dan teksturnya yang lembut. Selendang Kashmir telah menjadi pusat perhatian selama beberapa dekade, baik secara lokal maupun global, dan dirajut oleh pengrajin terampil dari generasi ke generasi," tulis Murchana Goswami, seorang peneliti, dalam sebuah artikel di situs web Institut Kebijakan Jammu dan Kashmir jkpi.org.
Menurut situs indianationfirst.in, ada berbagai jenis syal dari Kashmir. Diantaranya adalah syal Pashmina murni yang terbuat dari wol Pashmina.
Satu lagi adalah selendang Kani yang berasal dari desa Kanihama. Mereka ditenun menggunakan kanis, tongkat kayu yang digunakan sebagai gulungan dengan beberapa benang berwarna. Mughal, Sikh dan bahkan Inggris terpesona oleh keindahan syal ini.
Tilla dikenal karena penampilan kerajaannya. Selendang ini dibuat dengan menggunakan wol kashmir murni dan pada awalnya, benang emas dan perak digunakan untuk menyulamnya.
Beberapa jenis sulaman tangan terkenal yang digunakan dalam syal Kashmir termasuk sozni yang memiliki desain didasari oleh Paisley dan pola bunga, kertas sulaman mache, yang merupakan versi lebih berani dari sozni, kalamkari, di mana sulaman sozni terlihat di atas pola yang dilukis dengan tangan, dan sulaman aari [juga disebut kashida kari] yang bisa dilihat di syal Raffal," kata indianationfirst.in beberapa waktu lalu.
Menurut berbagai sumber, selendang sudah ada di India sejak zaman peradaban Lembah Indus. Mereka dulu dipakai sebagai pakaian pelindung dari hawa dingin. Kemudian mereka menjadi ikon gaya. Tetapi sekarang syal menjadi sebagai barang hadiah. Awalnya, syal dimaksudkan untuk dikenakan oleh pria saja, namun seiring berjalannya waktu, wanita menerimanya dan mengubahnya menjadi simbol mode.