Oleh Salman Fariz
Ayeera Chishti, siswa kelas 11 SMA Amira Kadal di Srinagar, Jammu dan  Kashmir (J&K), India, telah mengharumkan nama India dan J&K dengan meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 di Indonesia.
Kejuaraan dunia ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Tangerang, Banten, pada tanggal 5-10 Desember 2022. Kejuaraan tersebut dibuka oleh Presiden Indonesia Joko "Jokowi" Widodo pada 5 Desember. Enam puluh satu negara turut berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut.
Ayeera adalah atlet wanita pertama dari J&K yang memenangkan medali Mackenzie di kejuaraan dunia yang diadakan di Indonesia.
Menurut kantor berita IANS, Ayeera mengalahkan rival dari Makau di perempat final. Ayeera jatuh ke tangan Malak Ossama dari Mesir di semifinal setelah pertandingan kompetitif yang ditentukan berdasarkan selisih poin. Ia terpaksa menerima medali perunggu.
Meraih medali bukanlah hal baru bagi Ayeera, yang disebut sebagai anak ajaib sekaligus gadis emas. Ia telah memenangkan banyak medali di tingkat nasional dan satu medali emas untuk India di Kejuaraan Wushu Internasional di Georgia pada bulan Agustus 2022.
Mengekspresikan kebahagiaannya karena memenangkan kompetisi, Ayeera mengatakan kepada IANS bahwa merupakan kebanggaan baginya untuk mewakili negaranya di kompetisi dunia dan juga menang.
"Saya sangat senang telah memenangkan medali untuk negara saya dan untuk Jammu dan Kashmir," kata Ayeera kepada IANS.
Ayah Ayeera yang bangga, Rais Chishti, yang berprofesi sebagai insinyur, menggambarkannya sebagai pencapaian besar dan momen yang membanggakan baginya.
"Ini adalah momen yang membanggakan bagi saya dan seluruh keluarga saya. Saya sangat bangga dengan putri saya karena menjadi gadis pertama dari Jammu dan Kashmir yang mencapai prestasi ini. Putri saya telah memenangkan penghargaan nasional dan internasional untuk negara sebelumnya juga dan saya bangga padanya [...]," ujar Rais kepada IANS.
Pelatih Ayeera, Asif, menganggapnya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan baginya dan Ayeera.
"Mimpi menjadi kenyataan, terima kasih semuanya atas berkah dan dukungan kalian selama perjalanan ini. Masih banyak target yang harus kita capai. Ini adalah pencapaian besar lainnya, sejarah yang diciptakan oleh gadis ajaib Ayeera Chishti," ungkap Asif kepada surat kabar harian Greater Kashmir.
"Medali perunggu ini lebih berharga daripada medali emas bagi saya sekarang. Karena ia menghadapi pelecehan mental dan rintangan selama bertahun-tahun di tempat-tempat tertentu tetapi ia tidak pernah menyerah. Ia membuktikan bahwa ia adalah yang terbaik, ia adalah pejuang sejati dan ia berjuang seperti seorang juara tidak hanya di dalam arena tetapi juga di luar arena."
Kuldeep Handoo, CEO Wushu Association of J&K, mengatakan bahwa ini adalah hari yang bersejarah bagi Wushu J&K.
"Ayeera dengan kemampuan dan bakatnya telah memulai babak baru dalam sejarah Wushu di J&K. Ia telah memenangkan medali di berbagai tahap tetapi yang ini lebih besar. Saya berharap ia melanjutkan kebangkitannya dan terus mencapai hasil yang sama di tingkat senior dan membuat kita semua bangga, " tutur Kuldeep kepada Greater Kashmir.
Sementara itu, J&K Sports Council juga memberikan ucapan selamat kepada Ayeera.
"Selamat untuk Ayeera Chishti karena telah memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Ia telah mengukir sejarah dengan menjadi atlet putri pertama dari J&K yang meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 yang diadakan di Tangerang, Banten, Indonesia," cuit Sports Council.
Menurut situs web awazthevoice.in, kontingen India finis dengan rekor delapan medali, termasuk tiga emas di kejuaraan tersebut. Selain logam kuning, India juga meraih tiga medali perak dan dua perunggu.
Indonesia, menurut kantor berita Antara, telah mengumpulkan 10 medali emas, dua perak dan lima perunggu dalam acara yang resmi ditutup oleh Ketua Persatuan Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto, di ICE BSD pada tanggal 10 Desember. Indonesia menempati posisi ketiga dalam kejuaraan tersebut.
Iran menjadi juara pertama dengan 13 medali emas, lima perak dan lima perunggu, disusul oleh China dengan 10 medali emas, dua perak dan lima perunggu.
Wushu adalah olahraga ketahanan fisik. Olahraga ini membutuhkan otot bahu yang kuat, kekuatan kaki dan stamina. Para atlet harus melakukan latihan beban, berlari sejauh hampir 10 kilometer pada akhir pekan dan menerima tendangan serta pukulan di tubuh mereka.
Ayeera yang berusia 16 tahun memulai karir wushunya bersama adiknya Ansa Chishti, yang juga merupakan pemain wushu nasional, pada tahun 2006. Orang tua Ayeera mendorongnya dan adiknya Ansa untuk berlatih wushu dengan serius.
Ayeera, yang telah menjadi panutan bagi banyak gadis di J&K serta India, saat ini sedang mengincar medali di Asian Games.
Penulis adalah jurnalis lepas yang tinggal di Bekasi, Jawa Barat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI