Pelatih Ayeera, Asif, menganggapnya sebagai mimpi yang menjadi kenyataan baginya dan Ayeera.
"Mimpi menjadi kenyataan, terima kasih semuanya atas berkah dan dukungan kalian selama perjalanan ini. Masih banyak target yang harus kita capai. Ini adalah pencapaian besar lainnya, sejarah yang diciptakan oleh gadis ajaib Ayeera Chishti," ungkap Asif kepada surat kabar harian Greater Kashmir.
"Medali perunggu ini lebih berharga daripada medali emas bagi saya sekarang. Karena ia menghadapi pelecehan mental dan rintangan selama bertahun-tahun di tempat-tempat tertentu tetapi ia tidak pernah menyerah. Ia membuktikan bahwa ia adalah yang terbaik, ia adalah pejuang sejati dan ia berjuang seperti seorang juara tidak hanya di dalam arena tetapi juga di luar arena."
Kuldeep Handoo, CEO Wushu Association of J&K, mengatakan bahwa ini adalah hari yang bersejarah bagi Wushu J&K.
"Ayeera dengan kemampuan dan bakatnya telah memulai babak baru dalam sejarah Wushu di J&K. Ia telah memenangkan medali di berbagai tahap tetapi yang ini lebih besar. Saya berharap ia melanjutkan kebangkitannya dan terus mencapai hasil yang sama di tingkat senior dan membuat kita semua bangga, " tutur Kuldeep kepada Greater Kashmir.
Sementara itu, J&K Sports Council juga memberikan ucapan selamat kepada Ayeera.
"Selamat untuk Ayeera Chishti karena telah memenangkan medali perunggu di Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8. Ia telah mengukir sejarah dengan menjadi atlet putri pertama dari J&K yang meraih medali perunggu pada Kejuaraan Dunia Wushu Junior ke-8 yang diadakan di Tangerang, Banten, Indonesia," cuit Sports Council.
Menurut situs web awazthevoice.in, kontingen India finis dengan rekor delapan medali, termasuk tiga emas di kejuaraan tersebut. Selain logam kuning, India juga meraih tiga medali perak dan dua perunggu.
Indonesia, menurut kantor berita Antara, telah mengumpulkan 10 medali emas, dua perak dan lima perunggu dalam acara yang resmi ditutup oleh Ketua Persatuan Wushu Indonesia, Airlangga Hartarto, di ICE BSD pada tanggal 10 Desember. Indonesia menempati posisi ketiga dalam kejuaraan tersebut.
Iran menjadi juara pertama dengan 13 medali emas, lima perak dan lima perunggu, disusul oleh China dengan 10 medali emas, dua perak dan lima perunggu.