Oleh Salman Fariz
Lembah Kashmir adalah tempat yang sangat indah di India dan memiliki gayanya tersendiri karena keindahan alamnya yang luar biasa serta perubahan musimnya. Wazwan dan hidangan makanan tradisional lainnya terkenal di seluruh dunia. Namun sayangnya, saat ini banyak sekali masakan dan makanan tradisional yang masyarakat Kashmir lupa cara buatnya atau terlupakan.
Tasiya Tariq, vlogger makanan pertama Kashmir, telah mulai menghidupkan kembali cara asli menyiapkan hidangan Kashmir yang terlupakan.
Tasiya, warga Mominabad, daerah Butta Malu di Srinagar, yang berusia 30 tahun, memiliki gelar master dalam bidang sastra Inggris.
Menurut surat kabar Rising Kashmir, Tasiya memulai kanal YouTube-nya yang disebut "Kashmir Food Fusion" pada tanggal 27 Januari 2017. Saluran ini telah menghasilkan 321 video dan memiliki 254.000 subscribers. Kanal tersebut memiliki 21,88 juta views secara keseluruhan.
Bahkan, ide untuk memulai saluran YouTube datang ke Tasiya ketika ia sedang mencari di Internet bersama suaminya untuk resep wazwan pilaf Kashmir. Namun mereka tidak mendapatkan informasi untuk membuatnya dengan cara yang benar. Setelah itu, Tasia mulai membuat masakan Kashmir yang berbeda. Setelah mengetahui caranya, ia mulai membuat video dan menjangkau orang-orang melalui kanal YouTube-nya.
Dalam videonya, Tasiya dengan gamblang menjelaskan cara menyiapkan hidangan tradisional dalam tiga bahasa: Urdu, Kashmir dan Inggris.
"Meskipun Tasiya Tariq awalnya biasa membuat video terkait persiapan berbagai hidangan Wazwan, kemudian dengan tanggapan yang lebih baik dari masyarakat serta peningkatan subscribers, ia mulai menyiapkan berbagai hidangan yang terlupakan oleh warga Kashmir yang tinggal di dalam dan luar negeri. Ada permintaan untuk melakukan siaran radio tentang cara membuatnya. Setelah itu Tasiya mulai membuat video tidak hanya tentang membuat hidangan terkenal Muslim Kashmir tetapi juga komunitas Pandit. Tasiya mengklaim bahwa ia memasak hidangan tradisional dengan cara yang sama seperti metode pembuatan aslinya," komentar surat kabar Good Morning Kashmir beberapa waktu lalu.
Pandit mengacu pada umat Hindu Kashmir yang tinggal di Kashmir.