Mohon tunggu...
Salman Fariz
Salman Fariz Mohon Tunggu... Freelancer - Jurnalis Lepas

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Iram Farooq Mengalahkan Segala Rintangan untuk Menjadi Koki Muda Wanita Pertama di Kashmir

12 November 2022   09:09 Diperbarui: 12 November 2022   09:30 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koki wanita Iram Farooq di kota Srinagar, India. | Sumber: The Kashmir Monitor

Oleh Salman Fariz

Berjuang keras untuk mencapai mimpinya, seorang gadis muda dari Srinagar telah mengalahkan segala rintangan untuk membuat namanya sendiri di masyarakat. Ia berasal dari Natipora, Srinagar, Jammu dan Kashmir, India. Wanita muda itu telah mendapatkan namanya dengan menjadi koki wanita termuda di Kashmir.

Ia tidak lain adalah Iram Farooq.

Iram diberitahu bahwa gadis-gadis dari keluarga "khandani" (dari keluarga baik-baik) tidak mengambil profesi koki. Tapi ia memutuskan untuk menjadi koki.

Iram saat ini bekerja di The Kabo Hotel's Caf Ababeel di Srinagar.

"Saya selalu suka menyajikan makanan untuk tamu di rumah dan memasak meningkatkan mood saya. Oleh karena itu, saya memutuskan untuk menjadi seorang koki meskipun pada awalnya saya tidak mendapat banyak dukungan dari keluarga. Sepupu saya mengatakan orang 'khandani' tidak bekerja di bidang ini. Sekarang, saya ingin berterima kasih kepada 'The Kabo' karena telah memberikan saya platform untuk bekerja sebagai koki karena pemilik hotel di sini umumnya merasa wanita tidak akan melakukan pekerjaan dengan baik," kata Iram kepada surat kabar The Kashmir Monitor beberapa waktu lalu.

Iram mengatakan bahwa ia mengkhususkan diri dalam memasak makanan kontinental tetapi ingin menguasai menyiapkan masakan yang berbeda.

"Saya berspesialisasi dalam kontinental tetapi saya ingin belajar cara memasak semua hidangan lainnya. Kadang kita harus menahan lapar tapi itu memberikan kepuasan tersendiri ketika saya melihat orang-orang senang setelah menyantap makanan yang saya siapkan," ujar Iram.

Awalnya, orang tua Iram enggan mengizinkannya meniti karir sebagai koki. Ia telah diminta berkali-kali untuk berhenti memikirkannya. Namun, ia tidak pernah berhenti berjuang untuk mencapai mimpinya.

"Ada saat ketika anggota keluarga saya tidak mengizinkan saya untuk mengejar impian saya. Namun, waktu berubah ketika mereka memberi saya setiap dukungan kemudian, yang membantu saya mencapai impian saya," ungkapnya kepada portal berita Asian News Hub.

Koki Iram Farooq (kanan) berpose dengan Kepala Koki Hussain di kafenya di Srinagar. | Sumber: The Kashmir Monitor
Koki Iram Farooq (kanan) berpose dengan Kepala Koki Hussain di kafenya di Srinagar. | Sumber: The Kashmir Monitor

Koki Hussain yang merupakan Kepala Koki di 'The Kabo' menyayangkan berbagai pantangan yang melekat pada profesi memasak makanan.

"Banyak yang tidak menyukai profesi kami dan orang-orang masih memanggil kami waza. Mereka merasa kami baru saja mengubah namanya [menjadi chef]. Bahkan untuk pria, membuat keputusan untuk bergabung dengan pekerjaan ini tidaklah mudah," tutur Hussain kepada The Kashmir Monitor.

Namun, Hussain mengatakan ada banyak ruang lingkup di bidang ini dan para pria muda biasanya mendapatkan pekerjaan bagus sebagai koki di hotel-hotel di seluruh dunia.

"Ada banyak pengangguran di sini dan jika kaum muda terjun ke bidang ini, mereka akan menyadari bahwa ada banyak ruang lingkup. Beberapa institusi menawarkan kursus kilat dan saya kenal para pemuda, yang sekarang bekerja di hotel-hotel besar dan mendapatkan gaji yang bagus," jelasnya.

Iram tidak hanya menginspirasi wanita muda lainnya yang ingin menjadi koki, tetapi juga telah tampil sebagai secercah harapan bagi pria, yang putus asa untuk mengambil profesi ini di masyarakat Kashmir.

Penulis adalah seorang jurnalis lepas yang berbasis di Bekasi, Jawa Barat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun