Jika Thailand bisa menghasilkan puluhan milyar dollar Amerika hanya dengan kulinernya saja, maka kenapa tidak dengan Indonesia. Indonesia memiliki banyak makanan terlezat di Dunia seperti Rendang dan Nasi Goreng, namun masih kalah dalam hal pencapaian devisa negara dalam kuliner. Ternyata kuncinya  adalah ekspor makanan dan bumbu dengan kualitas baik untuk memenuhi kebutuhan restoran Thailand yang ada di seluruh Dunia.Â
Nofel Saleh menyoroti kemasan kuliner Indonesia yang saat ini harus dikembangkan. Misalnya Plataran dan Bunga Rampai, mengemas kuliner tradisional Indonesia menjadi kelas atas sehingga dari segi harga pun naik. Pada perjamuan kenegaraan misalnya, Kuliner Indonesia sangat di minati sehingga perlu lebih banyak kuliner Indonesia yang dikemas dengan menarik.Â
Sejalan dengan kemasan dan pengenalan kuliner Indonesia ke Dunia, maka menurut Vishal Kumar (Wakil Ketua IGC) menyatakan program pemerintah yaitu Spice Up The World ini menyiapkan kuliner Indonesia bisa bersaing di negara manapun melalui restoran-restoran Indonesia yang dibuka. Karena tujuan utama program ini adalah mendorong kuliner Indonesia ke mancanegara, Indonesia Spice Up The World menargetkan pada 2024 dapat menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri, serta meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah.
Sejauh ini program Indonesia Spice Up The World telah berjalan dengan pilot project: rendang. Selain itu ada beberapa bumbu lain yang akan dipromosikan di antaranya: bumbu nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Kemudian juga diikuti berbagai bumbu pendukung lainnya, seperti kecap manis dan kacang tanah. Sementara untuk bumbu rempah prioritas ekspor Indonesia berupa lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.
Selain itu, Kalau michelin star itu pakai 3 star dan seterus, maka bisa membuat versi Indonesia dengan buah pala. Misalnya 3 pala, otentik dengan semua bumbu original dan pemasakan yang sesuai dengan durasinya misalnya masak rendang 8 jam. Dengan demikian, standar kuliner Indonesia pun meningkat dan terus mengalami perbaikan dalam segi rasa dan kemasan yang menjadi problem utama.Â
Nasionalisme Rasa sepertinya memang tidak diragukan, bahkan kerena kecintaanya ini ingin Kuliner Indonesia ini mendunia dan dikenal luas di kalangan masyarakat, dan bangga menikmati kuliner dengan berbagai kemasan baik modern maupun tradisional.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H