Mohon tunggu...
Salman Faris
Salman Faris Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger, Vlogger

Suka menulis di blog www.salmanbiroe.com, Love to travel around the World www.bluepackerid.com

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Nasionalisme Rasa: Bukti Cinta Kuliner Indonesia yang Mendunia

20 Agustus 2023   08:26 Diperbarui: 24 Agustus 2023   10:05 513
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : unsplash.com

Sejak kecil, dibesarkan dalam ragam kuliner dengan cita rasa yang berbeda. Secara tidak langsung menumbuhkan rasa cinta terhadap kuliner khas Indonesia. Dan, meskipun melalang buana ke negeri seberang pun, kuliner Indonesia akan selalu menjadi tempat menumpahkan rasa rindu. Pada saat di Hongkong misalnya, setelah hampir 5 hari hanya makan makanan lokal, akhirnya memilih untuk mencari kuliner Indonesia, dan akhirnya ketemu. Nasi sop dan perekedel jagung pun menjadi makanan terlezat yang pernah ditemui. 

Indonesian Gastronomy Community (IGC) mengelar diskusi bertajuk Nasionalisme Rasa. Sebetulnya, soal makanan Indonesia tidak usah diragukan, namun yang benar-benar otentik dan tradisional rasanya perlu digali dan dikaji lebih dalam agar bisa bersaing dengan masakan negara lain yang sudah mendunia seperti Tom Yum dari Thailand. Diskusi lebih mendalam antara beberapa nara sumber seperti Alyssa Abidin (Aktris), Chef Rayhan (Master Chef), Vishal Kumar (Wakil Ketua IGC), Nofel Saleh (Owener Shabugin) dan Ahmad Arif (Penulis, Seri Pangan). 

Antara Nasionalisme Rasa, Film dan Ragam Pangan

Sumber : Kompas.com
Sumber : Kompas.com
Alyssa, seorang Aktris, sangat tertarik dengan film bernuansa kuliner Indonesia. Beberapa film sudah mengangkat secara langsung kuliner sebagai salah satu tema utama seperti Aruna dan Lidahnya, Saiyo Sakato, Tabula Rasa dan lainnya. Peran utama film ini sangat mengugah masyarakat untuk lebih aware terhadap kuliner Indonesia terutama yang otentik. Dengan adanya film, otomatis masyarakat akan lebih tertarik dan mencoba kulineryang sedang tren tersebut. Selain itu, influencer juga sangat berperan dalam mempopulerkan kuliner Indonesia yang memiliki banyak ragamnya. 

Jika seorang influencer dari dalam maupun luar negeri mereview makanan Padang misalnya, maka seluruh viewernya akan tertarik dan mencoba makanan yang sama. Dengan begitu, kuliner tradisional pun kembali terangkat dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri bahkan bisa mendunia. Jika ingin menyaingi Thailand dan negara lain dalam hal kulinernya, maka secara tidak langsung peran film dan influencer pun harus digalakan kembali dalam memperkenalkan makanan Indonesia yang tradisional dan otentik.

Jika nasi menjadi makanan pokok orang Indonesia, memang benar namun tidak seluruh wilayah di Indonesia memiliki kebiasaan makan nasi sebagai kebutuhan pokok mereka, karena beberapa wilayah di Indonesia tidak bisa tumbuh tanaman padi. Ahmad Arif, penulis dan peneliti menyoroti keragaman pangan yang menjadi pondasi kuliner di Indonesia. Dengan adanya keragaman pangan dimulai dari makanan pokok di Nusa Tenggara Timur misalnya memiliki makanan pokok seperti jagung, sorgum dan umbi-umbian. Pun dengan daerah lain yang secara topografi berbukit dan tandus, maka tidak menghasilkan beras sebagai komoditi daerahnya. 

Sumber gambar : unsplash.com
Sumber gambar : unsplash.com

Kenapa harus disama ratakan harus memakan nasi sebagai kebutuhan pokok seluruh masyarakat Indonesia sedangkan dibeberapa wiilayah tidak bisa menghasilkan beras? Jika menelisik kebutuhan beras yang tinggi, mungkin dipicu oleh kebutuhan beras tersebut. Jika ragam pangan dikembangkan, maka kebutuhan beras pun bisa ditekan dan bisa terjadi swasembada pangan dengan keragaman pangan sesuai dengan kondisi wilayahnya. 

Lain lagi Chef Rayhan, yang merasa tertampar saat menyajikan Sambal Matah kepada Mbok-Mbok di Bali. Selama ini Sambal Matah itu disiram dengan minyak, namun ternyata sejatinya sambal tersebut haruslah mentah. Karena hal inilah Rayhan merasa bahwa ternyata harus belajar masakan tradisional dari sumbernya. Jika ingin belajar masakan Bali, maka harus belajar langsung dari Mbok-Mbok di Bali yang mengerti secara langsung. Rayhan ini sejatinya mendalami Fine Dining untuk masakan Indonesia. 

Selain itu, Ayam Betutu misalnya seharusnya memasaknya tidak hanya 1 atau 2 jam seperti yang lazim dilakukan, namun memakan waktu sekitar 8 jam proses memasaknya. Dari sini juga, Rayhan belajar banyak hal terutama filosofi yang terkandung dalam setiap masakan tradisional yang otentik. Pun ketika belajar Klengis, sebuah masakan khas para Raja yang ternyata banyak sekali makna yang terkadung di dalamnya. 

Pesan lengis atau klengis adalah sejenis lauk tradisional khas Bali yang berbahan utama sari ampas minyak tandusan. Sari ampas atau endapan minyak tandusan ini didapatkan dari pembuatan minyak kelapa secara tradisional. Pesan sendiri maksudnya adalah pepesan.

Spice Up The World, Saatnya Kuliner Indonesia Mendunia

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Jika Thailand bisa menghasilkan puluhan milyar dollar Amerika hanya dengan kulinernya saja, maka kenapa tidak dengan Indonesia. Indonesia memiliki banyak makanan terlezat di Dunia seperti Rendang dan Nasi Goreng, namun masih kalah dalam hal pencapaian devisa negara dalam kuliner. Ternyata kuncinya  adalah ekspor makanan dan bumbu dengan kualitas baik untuk memenuhi kebutuhan restoran Thailand yang ada di seluruh Dunia. 

Nofel Saleh menyoroti kemasan kuliner Indonesia yang saat ini harus dikembangkan. Misalnya Plataran dan Bunga Rampai, mengemas kuliner tradisional Indonesia menjadi kelas atas sehingga dari segi harga pun naik. Pada perjamuan kenegaraan misalnya, Kuliner Indonesia sangat di minati sehingga perlu lebih banyak kuliner Indonesia yang dikemas dengan menarik. 

Sejalan dengan kemasan dan pengenalan kuliner Indonesia ke Dunia, maka menurut Vishal Kumar (Wakil Ketua IGC) menyatakan program pemerintah yaitu Spice Up The World ini menyiapkan kuliner Indonesia bisa bersaing di negara manapun melalui restoran-restoran Indonesia yang dibuka. Karena tujuan utama program ini adalah mendorong kuliner Indonesia ke mancanegara, Indonesia Spice Up The World menargetkan pada 2024 dapat menghadirkan 4.000 restoran Indonesia di luar negeri, serta meningkatkan nilai ekspor bumbu dan rempah.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

Sejauh ini program Indonesia Spice Up The World telah berjalan dengan pilot project: rendang. Selain itu ada beberapa bumbu lain yang akan dipromosikan di antaranya: bumbu nasi goreng, sate, soto, dan gado-gado. Kemudian juga diikuti berbagai bumbu pendukung lainnya, seperti kecap manis dan kacang tanah. Sementara untuk bumbu rempah prioritas ekspor Indonesia berupa lada, pala, cengkeh, jahe, kayu manis, dan vanila.

Selain itu, Kalau michelin star itu pakai 3 star dan seterus, maka bisa membuat versi Indonesia dengan buah pala. Misalnya 3 pala, otentik dengan semua bumbu original dan pemasakan yang sesuai dengan durasinya misalnya masak rendang 8 jam. Dengan demikian, standar kuliner Indonesia pun meningkat dan terus mengalami perbaikan dalam segi rasa dan kemasan yang menjadi problem utama. 

sumber gambar : unsplash.com
sumber gambar : unsplash.com

Nasionalisme Rasa sepertinya memang tidak diragukan, bahkan kerena kecintaanya ini ingin Kuliner Indonesia ini mendunia dan dikenal luas di kalangan masyarakat, dan bangga menikmati kuliner dengan berbagai kemasan baik modern maupun tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun