Mohon tunggu...
Salman AlFarizi
Salman AlFarizi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Marcomm Squad

Jika tak mampu bersaing dengan orang shalih dalam ibadahnya, maka bersainglah dengan para pendosa dalam istighfarnya. - Ibn Rajab

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Cari Rezeki Malah dapat Riski

14 Januari 2018   16:18 Diperbarui: 14 Januari 2018   17:09 479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
FOTO: Cerita Cucu Gokil Blogspot

Kali ini bahasan kita studi kasus, dari tulisan Adib (salah seorang peserta pelatihan). Bahan Tulisan Adib diambil dari Khutbah Jumat Ustadz Rizal Fauzi, S.Sy. Penulis baru tahu kalau ada gelar S.Sy sebagai singkatan dari Sarjana Syariah, pengganti dari S.Th sarjana Theologi yang sepertinya lebih cocok dipakai untuk agama Kristen. Ada juga gelar S.Ud untuk sarjana ushuluddin. Jadi, kalau nama kamu Ahmad Mas'ud, dan lulus Sarjana Ushuluddin, penulisannya menjadi, Ahmad Mas'ud, S.Ud. Namun, kali ini bukan masalah gelar yang saya bahas.

Menarik untuk pembahasan, kata Rezeki yang ditulis Adib ternyata tidak konsisten. Apalagi kalau browsing banyak ragamnya: Rezeki, Rezeqi, Rejeki, Rezki, Rizqi dan Rizki. Atau mungkin pembaca mau menambahkan, silakan....     

Konsistensi dalam penulisan sangat penting. Karena selain untuk kenyamanan Pembaca, juga menjadi poin kredibilitas penulisnya. Kredibilitas penting, karena ini selangkah untuk suksesnya penulisan. Kredibilitas semacam jaminan mutu bagi sebuah tulisan.

Mengacu ke Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yang benar: Rezeki. Mengutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia Online :

rezeki/re*ze*ki/n1 segala sesuatu yang dipakai untuk memelihara kehidupan (yang diberikan oleh Tuhan); makanan (sehari-hari); nafkah; 2kipenghidupan; pendapatan (uang dan sebagainya untuk memelihara kehidupan); keuntungan; kesempatan mendapat makan;-- elang tak akan dapat (dimakan) oleh musang (burung pipit), pb setiap orang ada keuntungannya masing- masing; ada nyawa (umur) ada -- , pb selama masih hidup kita tentu masih sanggup berusaha;

-- batin sesuatu yang berguna bagi batin; santapan rohani;
-- halal pendapatan yang halal (yang diperoleh dengan jujur);
-- mahal sukar mencari rezeki (penghidupan); jarang sekali mendapat keuntungan;
-- mata segala sesuatu yang sedap dipandang;
-- meninggi mendapat keuntungan tidak dengan bersusah payah;
-- merendah segala yang dikerjakan selalu menguntungkan;
-- murah mudah mendapat penghidupan; kerap kali mendapat keuntungan;
-- musangki gadis yang tidak terjaga;
-- nomplokcak rezeki yang diperoleh tanpa diduga dan dalam jumlah yang cukup besar

Arti kata rezeki adalah pendapatan dalam versi yang luas. kesempatan. raihan. keuntungan. anugerah, dan sebagainya.

Turunan kata rezeki: tidak ada. Kata ini berasal dari bahasa Arab.  Hasil pencarian rezeki:

Rezeki

  

rizqun j. arzaaqun

Pembaca tentu ingat dengan nama Allah SWT dalam Asmaul Husna, Ar Razaq.

Memang dalam pengalihan penulisan dari bahasa Arab ke bahasa Indonesia Pedoman Transliterasi atau Pengalihan penulisan Arab-Latin SKB Menteri Agama RI Huruf  ditulis zai atau z.

Jadi mulai sekarang menulisnya, Rezeki. Sekali lagi, konsistensi itu penting ya.

Nah coba lihat judul di atas, Rezeki itu definisinya sudah jelas, cari rezeki ya cari nafkah. Kalau Riski bisa saja nama gadis tetangga. Tapi nama Riski juga bisa untuk Cowok lho! Nama Riski juga kadang dipakai untuk merek toko sebelah. Untuk soal nama sih, tentu terserah dia penulisannya.

Untuk coba-coba belajar konsisten, coba deh cari penulisan Setan yang benar seperti apa ya?

Setan, Syetan, Syaiton, Syaithon atau Syaitan. Atau biar sajalah .... Ngapain ngurusin Setan ?!  Syerem.

Lalu bagaimana dengan penulisan Syekh, yang benar yang mana? Syekh atau Syaikh? Baiklah ini menjadi PR kita untuk pertemuan besok. Insya Allah.

*Serial Panduan Menulis Santri Tarekat Idrisiyyah (1)

FOTO: cerita-lucu-gokil-blogspot

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun