Membentuk midset mereka terhadap kesalahan dan kegagalan, growth midset memberi ruang pada mereka melakukan kesalahan dan berfokus pada perbaikannya. Bukan tidak boleh melakukan ataupun sibuk menyalahkan karena pada fitrahnya mereka adalah manusia pembelajar yang tak pernah takut salah. Bagaimana agar fitrah yang memiliki growth midset ini tetap terjaga?
Adakah orang yang tidak pernah berbuat kesalahan? Terlebih anak-anak dan banyak orang sukses yang mengalami ribuan kali kegagalan terlebih dulu. Begitupula proses belajar pada anak, awalnya mereka memiliki fitrah belajar yang membuat mereka selalu ingin mencoba tanpa takut melakukan kesalahan. Tapi, mengapa ketika sudah besar ada orang yang tak berani mencoba sesuatu?
Banyak juga yang takut gagal meski belum mencoba. Ada juga yang tumbuh menjadi peragu? Ya, reaksi yang berlebihan terhadap kesalahan anak berpotensi membuat mereka menjadi peragu atau malah sering berbohong karena begitu takutnya dimarahi/dihukum. Jadi, apa yg perlu diperhatikan kepada anak-anak kita?
- Tidak reaktif ketika anak melakukan kesalahan, tapi ingatkan konsekuensinya, apresiasi usahanya dan sampaikan apa yang perlu dilakukan agar tidak terulang.
"Kok bisa tumpah?! Gimana sih naronya?!!"
"Tumpah ya.. yuk kita lap"
Konsekuensi : "Kamu bisa membersihkannya?"
Apresiasi : "terima kasih sudah dibersihkan"
Antisipasi :
"Kira-kira tadi kenapa bisa tumpah?"
Tadi ngga lihat gelasnya di bawah