Mohon tunggu...
Salma Nabila Aswinda
Salma Nabila Aswinda Mohon Tunggu... Insinyur - Perencanaan Wilayah dan Kota - UNEJ 2019

191910501032

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Goa Pindul Merangkap Ekonomi dan Pariwisata

29 Oktober 2019   07:53 Diperbarui: 29 Oktober 2019   07:59 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Dalam kehidupan, manusia tidak terlepas dari adanya kebutuhan. Kebutuhan sendiri memiliki pengertian keinginan manusia terhadap benda atau jasa yang dapat memberi kepuasan. Kebutuhan dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Misalnya, kebutuhan menurut intensitasnya dapat dibedakan menjadi 3 jenis kebutuhan. Kebutuhan tersebut yaitu kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier.

Kebutuhan primer merupakan kebutuhan manusia yang benar-benar dibutuhkan manusia dan memiliki sifat wajib untuk dipenuhi. Apabila kebutuhan tersebut tidak dipenuhi maka akan mengganggu manusia dalam mencapai kesejahteraannya. Yang termasuk dalam kebutuhan ini yaitu gizi  (makanan dan minuman), pakaian, tempat tinggal, dan lain sebagainya.

Kebutuhan menurut intensitas yang selanjutnya yakni, kebutuhan sekunder. Kebutuhan sekunder merupakan kebutuhan yang timbul setelah kebutuhan primer terpenuhi.  Kebutuhan sekunder ini contohnya makanan yang bergizi dan enak, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, dan tempat tinggal yang baik. Sehingga bisa dikatakan bahwa kebutuhan sekunder merupakan penyempurnaan dari kebutuhan primer.

Selain kebutuhan primer dan sekunder, menurut intensitasnya kebutuhan juga dibedakan menjadi kebutuhan tersier. Kebutuhan tersier sendiri memiliki pengertian sebagai kebutuhan yang ditujukan untuk kesenangan hidup manusia. Kebutuhan tersier ini akan terpenuhi setelah kebutuhan primer dan sekunder manusia terpenuhi.  Contoh dari kebutuhan tersier ini yaitu mobil mewah, jet pribadi, perhiasan mewah, dan lain-lain. Namun, seiring berkembangnya zaman kebutuhan manusia kini  telah berevolusi.

Dahulu kebutuhan primer hanya berpaku pada kebutuhan akan makanan, pakaian, serta tempat tinggal. Namun sekarang menurut saya, pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan primer. Karena dengan adanya pendidikan kita tidak hanya akan diajarkan mengenai ilmu pengetahuan, namun dengan adanya pendidikan kita akan diajarkan pula bagaimana kita harus bersikap dalam segala kondisi. Selain pendidikan, Kesehatan pun menjadi kebutuhan yang wajib, karena dengan kesehatan, manusia akan lebih mudah untuk melaksanakan kegiatan sehari-hari. Sehingga manusia akan menjadi lebih produktif. 

Selain kebutuhan-kebutuhan tersebut, manusia juga membutuhkan hiburan. Hiburan ini bisa kita dapatkan dengan berwisata. Indonesia ini memiliki berbagai macam wisata yang terbentang dari sabang hingga merauke. Wisata tersebut dapat berupa wisata alam maupun wisata buatan. Apa yang terbesit dalam benak Anda apabila mendengar mengenai wisata Indonesia? Pasti yang terpikirkan oleh kita yaitu Bali , Yogyakarta, Raja Ampat, dan banyak wisata lainnya.  Meskipun begitu, masih banyak pula wisata di Indonesia yang indah namun belum banyak orang yang tahu.

Kota Yogyakarta merupakan kota yang terletak di Provinsi DIY Yogyakarta. Kota yang berada di pulau jawa ini identik dengan keramahan warganya serta kentalnya budaya yang masih melekat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Kota yang dikenal dengan tagline " Jogja Istimewa" ini juga terkenal karena destinasi wisatanya yang beragam dan menarik.

Selain itu, banyaknya mahasiswa dari luar daerah yang datang ke kota ini untuk menempuh studinya juga menjadikan nama Jogja semakin dikenal orang. Wisata alam, budaya, pendidikan, serta wisata lainnya pun bisa kita temui di kota ini.

Salah satu destinasi wisata yang terdapat di Provinsi DIY ini yaitu Desa Wisata Bejiharjo. Desa Wisata Bejiharjo ini terletak di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Lokasi ini kurang lebih berjarak sekitar 36,5 km dari pusat kota Jogja dengan waktu tempuh sekitar satu jam. Untuk mencapai lokasi ini, kita bisa menggunakan kendaraan umum ataupun pribadi.

Desa Wisata Bejiharjo ini menawarkan berbagai pilihan wisata. Pilihan wisata tersebut diantaranya yaitu wisata edukasi, budaya, dan alam. Pada paket wisata edukasi kita bisa mendapat pengetahuan mengenai bagaimana cara budidaya ikan lele, cara penyulingan minyak kayu putih, cara pembuatan blangkon, serta napak tilas rute Jendral Sudirman.

Seperti yang kita tahu, Negara kita Indonesia ini merupakan Negara yang kaya akan budayanya. Kita tahu bahwa budaya merupakan salah satu kekayaan bangsa yang harus terus dilestarikan. Nah lalu bagaimana cara kita sebagai generasi milenial untuk melestarikan budaya yang ada?  Nah usaha yang dapat kita lakukan sebagai generasi milenial untuk melestarikan budaya yaitu dengan mempelajari budaya yang kita miliki. Mempelajari budaya yang kita miliki ini tidak harus melulu melalui text book.

Kita bisa mempelajari budaya dengan berwisata ke suatu tempat. Nah, Desa Wisata Bejiharjo ini juga menawarkan wisata budaya yang bisa kita jadikan salah satu metode untuk belajar budaya. Wisata budaya yang ditawarkan desa wisata ini diantaranya yaitu mengunjungi situs  Megalitik peninggalan jaman pra sejarah, pertunjukan Wayang Beber, Reog, dan Doger, serta kesenian Legenda Gedong Gelaran.

Selain wisata edukasi dan wisata budaya, Desa Wisata Bejiharjo juga menawarkan wisata alam. Wisata alam yang dapat kita nikmati di desa wisata ini yaitu wisata Sungai Oyo River Tubing dan Offroad, Paket Wisata Susur Goa Gelatik, dan Paket Wisata Tubing Goa Pindul. Pada mulanya, Goa Pindul merupakan goa yang tidak terawat. Masyarakat banyak yang menjadikan Goa Pindul sebagai tempat pembuangan sampah. Lalu munculah sesosok yang peduli terhadap goa ini. Beliau bernama Subagyo.

Subagyo yang saat itu dapat melihat peluang dari goa tersebut, ia bersama kawan-kawannya langsung berinisiatif untuk membersihkan goa tersebut. Setelah goa tersebut bersih dari sampah, ia memberanikan diri untuk membuka goa tersebut sebagai tempat wisata. Dan benar saja. Apa yang ia lakukan bersama temannya disambut baik oleh masyarakat. Masyarakat banyak yang berdatangan untuk berwisata di goa tersebut. Dengan terbukanya suatu kawasan wisata, maka itu akan membantu perekonomian di kawasan wisata tersebut.

Setelah wisata tersebut terbuka, banyak lapangan kerja terbuka. Warga sekitar goa tersebut banyak yang membuka peluang pekerjaan dengan berdagang di daerah tersebut. Banyak juga warga yang berprofesi sebagai pemandu wisata ataupun pemilik homestay di kawasan desa wisata ini.

 Nah, kita bisa melihat. Bahwa dengan dibukanya suatu kawasan wisata, dapat meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut. Menurut saya, peran pemerintah itu penting dalam hal ini. Seharusnya pemerintah lebih dahulu bisa melihat adanya potensi suatu daerah untuk dijadikan suatu kawasan wisata. Kawasan wisata ini dikelola oleh beberapa operator.

Keinginan untuk memperoleh keuntungan berlebih menyebabkan beberapa operator mematok tarif yang tidak sesuai dengan ketetapan yang telah disepakati. Namun, mulai tahun ini pemerintah mulai bertindak tegas untuk member sanksi kepada operator yang mematok harga tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Sangat disayangkan mengapa pemerintah baru menindak tegas hal tersebut di tahun ini. Karena hal tersebut sudah pasti tidak menguntungkan pengunjung.

Dalam memaksimalkan perekonomian di kawasan wisata ini, sebaiknya juga diadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dan kuliner. Karena kerajinan serta kuliner yang ditemukan di kawasan ini masih belum menjadi sebuah ciri khas suatu daerah. Jika hal itu tersebut dilakukan, maka akan meningkatkan jumlah wisatawan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun