Kita bisa mempelajari budaya dengan berwisata ke suatu tempat. Nah, Desa Wisata Bejiharjo ini juga menawarkan wisata budaya yang bisa kita jadikan salah satu metode untuk belajar budaya. Wisata budaya yang ditawarkan desa wisata ini diantaranya yaitu mengunjungi situs  Megalitik peninggalan jaman pra sejarah, pertunjukan Wayang Beber, Reog, dan Doger, serta kesenian Legenda Gedong Gelaran.
Selain wisata edukasi dan wisata budaya, Desa Wisata Bejiharjo juga menawarkan wisata alam. Wisata alam yang dapat kita nikmati di desa wisata ini yaitu wisata Sungai Oyo River Tubing dan Offroad, Paket Wisata Susur Goa Gelatik, dan Paket Wisata Tubing Goa Pindul. Pada mulanya, Goa Pindul merupakan goa yang tidak terawat. Masyarakat banyak yang menjadikan Goa Pindul sebagai tempat pembuangan sampah. Lalu munculah sesosok yang peduli terhadap goa ini. Beliau bernama Subagyo.
Subagyo yang saat itu dapat melihat peluang dari goa tersebut, ia bersama kawan-kawannya langsung berinisiatif untuk membersihkan goa tersebut. Setelah goa tersebut bersih dari sampah, ia memberanikan diri untuk membuka goa tersebut sebagai tempat wisata. Dan benar saja. Apa yang ia lakukan bersama temannya disambut baik oleh masyarakat. Masyarakat banyak yang berdatangan untuk berwisata di goa tersebut. Dengan terbukanya suatu kawasan wisata, maka itu akan membantu perekonomian di kawasan wisata tersebut.
Setelah wisata tersebut terbuka, banyak lapangan kerja terbuka. Warga sekitar goa tersebut banyak yang membuka peluang pekerjaan dengan berdagang di daerah tersebut. Banyak juga warga yang berprofesi sebagai pemandu wisata ataupun pemilik homestay di kawasan desa wisata ini.
 Nah, kita bisa melihat. Bahwa dengan dibukanya suatu kawasan wisata, dapat meningkatkan perekonomian di kawasan tersebut. Menurut saya, peran pemerintah itu penting dalam hal ini. Seharusnya pemerintah lebih dahulu bisa melihat adanya potensi suatu daerah untuk dijadikan suatu kawasan wisata. Kawasan wisata ini dikelola oleh beberapa operator.
Keinginan untuk memperoleh keuntungan berlebih menyebabkan beberapa operator mematok tarif yang tidak sesuai dengan ketetapan yang telah disepakati. Namun, mulai tahun ini pemerintah mulai bertindak tegas untuk member sanksi kepada operator yang mematok harga tidak sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Sangat disayangkan mengapa pemerintah baru menindak tegas hal tersebut di tahun ini. Karena hal tersebut sudah pasti tidak menguntungkan pengunjung.
Dalam memaksimalkan perekonomian di kawasan wisata ini, sebaiknya juga diadakan pelatihan pembuatan kerajinan tangan dan kuliner. Karena kerajinan serta kuliner yang ditemukan di kawasan ini masih belum menjadi sebuah ciri khas suatu daerah. Jika hal itu tersebut dilakukan, maka akan meningkatkan jumlah wisatawan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H