Gangguan berbahasa juga disebabkan faktor genetik. Anggota keluarga yang memiliki riwayat gangguan berbahasa kemungkinan akan menurun pada anaknya.
c. Faktor Fisiologis
Gangguan berbahasa juga dapat disebabkan karena adanya gangguan pada organ pendengaran, sehingga membuat individu tidak mampu melakukan fungsi reseptif yaitu menerima atau memahami pesan bahasa. Dan gangguan pada organ bicara, yang membuat individu tidak bisa melakukan keterampilan ekspresif, yaitu mengacu pada produksi vokal, gestur, atau verbal.
Gangguan atau cedera pada otak juga mengganggu kemampuan berbahasa yang disebut afasia. Afasia disebabkan stroke atau cedera kepala, atau munculnya tumor otak.
d. Faktor Lingkungan
Kurangnya interaksi sosial juga dapat menyebabkan gangguan berbahasa. Individu yang pemalu atau enggan berbicara juga bisa terkena gangguan bahasa yang menyebabkan mereka kekurangan kosakata dan tidak bisa melakukan komunikasi sosial. Meskipun indikator sosial bukan diagnostik utama, namun jika terjadi terlalu lama mereka memerlukan rujukan untuk penilaian bahasa lengkap.
3. Dampak Language Disorder
Ada banyak sekali dampak dari language disorder. Kesulitan mengikuti instruksi yang semakin panjang, kesulitan berlatih serangkaian informasi verbal (minsalnya, menginggat nomor telepon) dan kesulitan menginggat urutan suara baru.
Dari gangguan di atas sehingga berdampak juga pada prestasi akademik, kinerja pekerjaan, komunikasi yang efektif, atau sosialisasi
4. Pengobatan Language Disorder
a. Terapi Bahasa dan wicara