Mohon tunggu...
Salman Abdul Rasyid
Salman Abdul Rasyid Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional

hello

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Intervensi Amerika Serikat dalam 2 Dekade Terakhir

19 April 2022   22:50 Diperbarui: 19 April 2022   23:00 319
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kebijakan yang dibuat oleh Amerika Serikat telah memberikan efek domino yang merugikan khususnya bagi negara-negara Eropa dan Amerika Serikat itu sendiri. 

Para neokonservatis pembuat kebijakan luar negeri Amerika Serikat dalam menegakkan demokrasi ke negara-negara berkonflik selama dua dekade ini menunjukkan sifat ketidaksabaran dan cendrung terlalu berfokus kepada pendekatan militer dan melanggengkan perang. 

Bentuk intervensi langsung seperti di Iraq dan Afghanistan menimbulkan masalah baru seperti fenomena "mati satu, tumbuh seribu" kelompok militan dan terorisme yang silih berganti setelah kejatuhan Saddam Hussein dan kembalinya Taliban kekancah pemerintahan dengan kekuatan militer berkali-kali lipat dibanding saat pertama kali Amerika Serikat Menumbangkan mereka Pada 2001 lalu. 

Keterlibatan Amerika Serikat dalam mendanai Arab Saudi dalam berperang melawan Militan Houthi Yaman dibanding menggunakan kebijakan non-militeristik menghasilkan konflik berkepanjangan dan menunjukkan tidak ada itikad dari para pembuat kebijakan untuk menciptakan kedamaian dan perbaikan di negara konflik. Kebijakan ini selain merugikan negara yang berkonflik juga merugikan negara-negara Eropa yang dibanjiri oleh pengungsi-pengungsi dari negaranya. 

Selain dari banjirnya para pengungsi yang memberi dampak kepada masalah ekonomi, pula krisis ini meningkatkan sentimen-sentimen rasisme dan membangkitkan gerakan-gerakan sayap kanan, baik dalam bentuk kelompok politis maupun kelompok ekstrimis untuk naik kepermukaan. 

Di Amerika Serikat sendiri, Warga dan kalangan militer baik dari tentara aktif dan veteran menganggap kebijakan-kebijakan intervensi ini seharusnya tidak dilakukan. Kebijakan ini pula dilihat sebagai kebijakan yang menghambur- hamburkan uang yang seharusnya bisa dinikmati untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat Amerika Serikat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun