Mohon tunggu...
Salma Khaerunnisa
Salma Khaerunnisa Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

There may be no end to our journey of dreams. So let’s take a break for today

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Diskon Belanja Online, Ancaman Perilaku Konsumtif di Masa Pandemi

23 November 2020   12:11 Diperbarui: 28 April 2021   15:45 768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi belanja online. Sumber : dribbble.com


Pandemi Covid-19 membuat banyak orang lebih menghabiskan waktu dirumah dikarenakan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dampak nya sangat menyeluruh kedalam berbagai aspek kehidupan, termasuk kegiatan ekonomi jual beli. 

Kondisi ini memaksa sebagian orang untuk membatasi keluar rumah sehingga berbelanja memenuhi kebutuhannya pun dilakukan secara online karena aman dan tidak perlu berinteraksi dengan banyak orang. 

Dikutip dari Tirto.id, jumlah pelanggan E-commerce mengalami peningkatan hingga 38,3 persen selama masa Pandemi Corona COVID-19 yang dimulai sejak Januari hingga Juli 2020. 

Data tersebut sesuai catatan yang dilaporkan Exabytes, perusahaan penyedia layanan hosting di Indonesia melalui keterangan tertulis yang diterima Tirto, Selasa (25/8/2020).

Exabytes menyebutkan, ada titik cerah di balik situasi ekonomi yang perlahan merosot di mana perkembangan teknologi bisa melahirkan peluang baru khususnya di bidang E-Commerce.

Pengusaha atau perusaahaan e-commerce menjadikan keadaan seperti ini sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Dengan berbelanja secara online, konsumen diberikan banyak kemudahan dengan fitur yang tersedia.

Perusahaan e-commerce memberikan promo seperti diskon besar-besaran, cashback, voucher, buy one get one, gratis ongkir, dan fitur lainnya untuk menarik minat konsumen. 

Strategi pemasaran pun sangat gencar dilakukan, perusahaan memasang iklan dimana-mana. Contoh saja di pariwara televisi, dengan menggaet artis yang sedang booming membawakan lagu yang mudah masuk telinga, atau pun di platform sosial media yang banyak dipakai seperti youtube, instagram, twitter dan facebook. 

Hal ini menyebabkan konsumen yang awalnya tidak tahu mengenai promo dan produk tersebut, selanjutnya akan berbelanja karena merasa penasaran, tergiur akibat promo dan tidak didasari karena kebutuhan pembelian.

Salah satu andalan strategi pemasaran e-commerce adalah diskon tanggal kembar. Maksudnya dari promo ini adalah diskon di tanggal yang sama dengan bulan yang sama, seperti tanggal 10 bulan 10, 11 bulan 11, dan 12 bulan 12. Di tanggal kembar ini e-commerce mengadakan event promo besar besaran, seperti diskon hingga 99% atau cashback dengan jumlah yang besar. 

Lalu, orang orang pun lebih cenderung tertarik dengan produk yang ditampilkan dengan embel-embel potongan harga atau pun promo. Bahkan yang awalnya tidak berencana untuk membeli produk itu pun akan langsung check-out hanya karena produk tersebut sedang diskon. 

Perilaku pembelian secara tiba-tiba karena terpengaruh promo dan diskon ataupun iklan menyebabkan konsumen berperilaku konsumtif. Perilaku konsumtif mengindikasikan konsumen berbelanja produk secara berlebihan di luar batas kebutuhan, tanpa melihat barang tersebut benar-benar dibutuhkan atau tidak. 

Memang, perilaku konsumtif membawa dampak positif terhadap keuntungan perusahaan dikarenakan volume penjualan meningkat. Namun, disisi lain dapat menimbulkan ancaman bagi masyarakat sendiri. 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB UNAIR), Dr. Wisnu Wibowo, mengatakan bahwa ancaman yang ada lebih kepada kebeimbangan finansial atau financial stability dari konsumen itu sendiri.

Menurutnya dalam situasi yang tidak pasti seperti saat ini untuk menjaga kestabilan keuangan keluarga, maka perlu untuk menyiapkan dana darurat selain juga memupuk tabungan.

"Jadi, meskipun konsumsi di masa pandemi ini mungkin cenderung meningkat, jangan sampai melupakan pentingnya alokasi dana darurat," tuturnya.

Promo diskon online memang menggiurkan, dengan kemudahanan yang tersedia hanya tinggal sekali klik saja barang bisa sampai dirumah. Tapi, ada baiknya sebagai konsumen yang bijak perlu membuat skala prioritas untuk mengetahui barang apa yang perlu dipenuhi terlebih dahulu.

Usahakan untuk tidak melihat aplikasi e-commerce terus-terusan agar tidak tergiur dengan promo yang ada. Hindari juga konten yang memicu untuk berbelanja seperti konten unboxing atau review produk. Agar uang yang kita miliki, baik itu tabungan sekalipun, tidak akan terpakai sia-sia hanya karena perilaku konsumtif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun