Tawassuth: Bersikap moderat yang berpijak pada prinsip keadilan serta berusaha menghindari segala bentuk pendekatan dengan tatharruf (ekstrim, keras)Â
I'tidal: Bersikap tegak lurus, senantiasa menegakkan kebenaran dan keadilanÂ
Amar ma'ruf nahi munkar: Mengajak berbuat baik menjauhi yang burukÂ
Berpegang pada Al-Qur'an, hadits, ijma, dan qiyas: Cara berpikir Aswaja yang berpegang pada Al-Qur'an, hadits, ijma, dan qiyasÂ
Berakhlak luhur: Berpedoman kepada akhlak yang luhur, seperti sikap syaja'ah, tawadhu', dan dermawanÂ
Berjihad: Berjihad, menghidupkan Sunnah, memperbaharui agama, dan menegakkan syari'at Allah dan hukum-hukum-NyaÂ
Bersikap bijaksana dan adil: memperhatikan hak-hak Allah Ta'ala dan bukan hak pribadi atau golonganÂ
Bersikap baik dan penuh kasih sayang: Bersikap baik dan penuh kasih sayang, dan berakhlak baik kepada manusia.Â
C. Sumber Ajaran Ahlussunah Wal Jamaah
Sumber ajaran Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) adalah Al-Qur'an, Sunnah, Ijma', dan Qiyas:
Al-Qur'an: Kitab suci agama Islam yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
Sunnah: Sabda, perbuatan, dan persetujuan Rasulullah Muhammad SAW
Ijma': Kesepakatan para ulama setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW
Qiyas: Analogi atau menyamakan sesuatu dengan sesuatu yang lain dalam hukum
Aswaja juga menggunakan dalil naqli dan aqli dalam mempelajari Ilmu Tauhid atau aqidah. Dalil naqli adalah dalil dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah SAW, sedangkan dalil aqli adalah dalil yang berdasarkan pada pikiran yang sehat.
Kesimpulan