7. Semangat Persaudaraan
Semangat  persaudaraan  ini  memiliki  nilai  yang  sangat  penting.  Sikap  masyarakat Indonesia  yang  saling  menyayangi  dan  selalu  tanggung  jawab  antara  yang  satu  dengan yang  lain  hal  ini  juga  merupakan  nilai-nilai  kekeluargaan.  Semangat  persaudaraan  juga turut  mempersatukan  bangsa  Indonesia  menjadi  bangsa  yang satu  tanah air,  bangsa  yang utuh. Karena itulah semangat persaudaraan sangat penting untuk dijaga supaya mencegah
rasa perpecahan.
8. Meningkatkan Semangat Gotong Royong
Negara  Indonesia  menghargai  gotong  royong  atau  kerja  sama  untuk  mencapai tujuan  bersama.  Di  dalam  sumpah  pemuda  gotong  royong  juga  memiliki  peran  penting dalam  memotivasi  pemuda   untuk   memperjuangkan   kan  kemerdekaan   secara berkelompok. Untuk mencapai  tujuan  bersama  yaitu  kemerdekaan  Indonesia dalam sumpah pemuda sangat membutuhkan nilai gotong royong yang sangat kuat
Peran Karya Sastra dalam Menanamkan Nilai Sumpah Pemuda Generasi Muda
Peran sastra dalam membentuk generasi yang akan datang harus mendapat apresiasi positif dunia serta perlu di realisasikan. Peran orang tua dan guru wajib membimbing perkembangan anak ke arah yang positif agar mereka kelak menjadi anggota masyarakat yang sopan, berbudi luhur, berguna bagi kehidupan nusa dan bangsa .Pendidikan karakter bisa dibangun orang tua melalui dongeng dan cerita. Nilai-nilai yang terkandung di dalam karya sastra akan dicerna dan diresepsi oleh anak secara tidak sadar merekonstruksi sikap dan kepribadian mereka. Selain itu karya sastra dapat merangsang kreativitas dan imajinasi serta merangsang anak berpikir kritis akan kejadian yang ada di dalam karya sastra. Sastra anak harus memperhatikan aspek emosi, perasaan, pikiran, saraf sensorik, maupun pengalaman moral, dan di ekspresikan dalam bentuk bahasa dan kebahasaan yang dapat dijangkau dan dipahami oleh pembaca anak-anak. Sehingga pesan yang ada dalam sebuah karya sastra bisa di tangkap oleh pembaca pemuda .
lazer dalam Noor (2011: 39) peran sastra dalam membantu perkembangan sosialisasi, yaitu (1) sastra memperlihatkan pada anak-anak bahwa banyak perasaan mereka dialami oleh anak-anak yang lainnya semua itu wajar secara ilmiah; (2) sastra menjelajahi serta meneliti dari berbagai sudut pandang memberikan suatu gambaran yang lebih utuh dan bulat, memberikan dasar penanaman emosi tersebut; (3) perilaku para tokoh memperlihatkan berbagai pikiran mengenai cara-cara menggarap emosi; (4) sastra turut memperjelas bahwa seorang manusia mengalami berbagai perasaan meskipun terkadang bertentangan serta memperlihatkan konflik.
Karya sastra mengembangkan  peran bagi kehidupan manusia, khususnya dalam masyarakat. Wibowo (2013: 38-39) mengungkapkan bahwa misi sastra meliputi: (a) karya sastra sebagai alat untuk menggerakkan pemikiran pembaca kepada kenyataan dan menolongnya mengambil suatu keputusan bila ia menghadapi masalah; (b) karya sastra menjadikan dirinya sebagai suatu tempat di mana nilai kemanusiaan mendapat tempat sewajarnya dan disebarluaskan, terutama dalam kehidupan modern dan berfungsi menjadi pengimbang sains dan teknologi; (c) karya sastra sebagai penerus tradisi suatu bangsa kepada masyarakat sezamannya. Misi sastra tersebut amat penting karena dalam sastra banyak mengandung nilai, norma hidup dan kehidupan serta keindahan.
Kemudian karya sastra memiliki peran  untuk menanamkan nilai-nilai Sumpah Pemuda pada generasi muda. Berikut  penjelasanya :
- Menyentuh Emosi dan Imajinasi: Karya sastra, seperti novel, puisi, dan drama, memiliki kekuatan untuk menyentuh emosi dan imajinasi pembaca. Ketika nilai-nilai Sumpah Pemuda diintegrasikan dalam cerita yang menarik, pembaca muda dapat merasakan dan memahami makna nilai-nilai tersebut dengan lebih mendalam.
- Penyampaian Secara Naratif: Cerita yang disampaikan secara naratif lebih mudah dipahami dan diingat oleh generasi muda. Melalui cerita, mereka dapat melihat contoh konkret penerapan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari.
- Pengembangan Karakter: Karya sastra seringkali menampilkan tokoh-tokoh dengan karakter yang kuat dan inspiratif. Generasi muda dapat meneladani karakter-karakter ini dalam mengimplementasikan nilai-nilai persatuan, semangat juang, dan nasionalisme.
- Media Pembelajaran yang Menyenangkan: Membaca karya sastra adalah aktivitas yang menyenangkan. Dengan mengemas nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam bentuk cerita yang menarik, generasi muda akan lebih antusias untuk belajar dan memahami nilai-nilai tersebut.
Contoh Karya Sastra yang Menanamkan Nilai Sumpah Pemuda