Mohon tunggu...
Salma Febriana
Salma Febriana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo semuanya. Perkenalkan nama saya Salma Febriana. Biasa dipanggil Salma. Sekarang saya sedang melanjutkan pendidikan S1 di Universitas Negeri Semarang (UNNES)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengasah Hati dengan Kata, Peran Puisi Anak dalam Mengembangkan Empati di Kelas Rendah

2 Desember 2024   10:15 Diperbarui: 2 Desember 2024   10:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keajaiban Puisi Anak: Menghubungkan Emosi dan Imajinasi

Puisi anak memiliki karakteristik unik yang membuatnya ideal untuk mengembangkan empati. Dengan diksi sederhana, ritme menarik, dan tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, puisi mampu menyentuh sisi emosional anak. 

Sebuah puisi tentang kehilangan, misalnya, dapat membantu anak memahami perasaan sedih. Sebaliknya, puisi tentang keindahan alam dapat memunculkan rasa syukur dan kebahagiaan. Puisi membantu anak-anak untuk:

1. Merasakan Empati Secara Emosional

Puisi memungkinkan anak-anak untuk membayangkan perasaan karakter di dalamnya, seperti rasa takut, sedih, atau gembira. Puisi dapat membantu anak-anak untuk merasakan dan memahami emosi yang dialami oleh orang lain, sehingga meningkatkan kemampuan empati mereka (Silaban et al., 2024). Ini menunjukkan bahwa dengan membaca puisi, anak-anak dapat belajar untuk mengidentifikasi dan merasakan emosi orang lain.

2. Mengembangkan Imajinasi yang Mendalam

Puisi sering membawa pembaca ke dunia baru yang berbeda dari pengalaman mereka sendiri. Melalui puisi, siswa diajak untuk melihat dunia dari perspektif yang berbeda, merasakan penderitaan dan kebahagiaan orang lain (Silaban et al., 2024). Ini membuka peluang bagi anak-anak untuk memahami beragai perspektif dan situasi yang mungkin tidak mereka alami secara langsung.

3. Menjadi Kreatif dalam Mengekspresikan Emosi

Selain membaca puisi, anak-anak juga dapat menulis puisi untuk menyampaikan emosi mereka sendiri. Menulis puisi memungkinkan anak-anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang kreatif dan penuh warna (Akollo et al., 2020). Aktivitas ini tidak hanya mengasah keterampilan bahasa tetapi juga memperkuat kemampuan mereka dalam mengekspresikan diri.

Melalui kemampuan untuk menyentuh emosi, mengasah imajinasi, dan mendukung kreativitas, puisi anak berperan sebagai jembatan unik yang menghubungkan anak-anak dengan dunia perasaan dan pengalaman orang lain. Ini menjadikan puisi sebagai alat yang luar biasa dalam membentuk empati sekaligus keterampilan sosial mereka.

Strategi Implementasi Puisi Anak untuk Mengembangkan Empati

1. Membaca Bersama dan Diskusi Refleksi

Membaca puisi bersama-sama dan melaksanakan diskusi reflektif dapat membantu anak-anak lebih memahami emosi yang terkandung dalam puisi. Dengan mendiskusikan perasaan tokoh dalam puisi, anak-anak dapat meningkatkan kemampuan mereka untuk merasakan empati terhadap orang lain (Akollo et al., 2020). Misalnya, dengan pertanyaan seperti "Bagaimana perasaan tokoh dalam puisi ini?" dapat memicu anak untuk berpikir secara kritis dan mengembangkan rasa empati yang lebih dalam terhadap orang lain.

2. Bermain Peran dan Visualisasi

Metode bermain peran memberikan kesempatan bagi anak-anak untuk merasakan emosi tokoh dalam puisi secara langsung. Melalui kegiatan ini, anak-anak dapat lebih mendalami perasaan karakter yang mereka perankan, yang pada gilirannya meningkatkan pemahaman mereka terhadap perspektif orang lain (Nurhasanah et al., 2020).  Dengan cara ini, anak-anak dapat belajar lebih baik untuk merasakan dan memahami perasaan yang dialami oleh orang lain, yang merupakan inti dari empati.

3. Menulis Puisi Kolaboratif

Aktivitas menulis puisi secara bersama-sama dapat memperkuat rasa kerja sama dan empati antara siswa. Dalam proses kolaborasi menulis, anak-anak diajak untuk saling mendengarkan dan menghargai ide serta perasaan teman-temannya (Meliana et al., 2023). Kegiatan ini menciptakan kesempatan untuk berbagi pengalaman dan emosi, yang sangat penting dalam pengembangan empati di kalangan anak-anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun