4. Grafiti seksual
5. Isyarat seksual
6. Lelucon kotor seksual
7. Menyebarkan rumor tentang aktivitas seksual orang lain
8. Menyentuh diri sendiri secara seksual di depan orang lain
9. Berbicara tentang kegiatan seksual sendiri di depan orang lain
10. Menampilkan gambar, cerita, atau benda seksual
Namun tidak sedikit pula orang yang mempunyai anggapan atau pikiran seperti "jika tidak ingin dilecehkan jangan pakai pakaian yang terbuka". Apakah pakaian menjadi faktor utama pelecehan? Nyatanya tidak, terbukti bahwa pelecehan dapat terjadi pada siapapun bahkan kepada orang yang memakai pakaian sangat tertutup sekalipun.
Maka dari itu mari ubah pola pikir kita menjadi bahwa setiap orang berhak menjalani kehidupan mereka masing-masing termasuk berpakaian, dan setiap orang diharuskan diharuskan menjaga mata dan lisan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dingginkan. Karena pada kenyaatanya mata kita lah yang seharusnya kita jaga sendiri, karena melakukan kerlingan atau lirikan kepada seseorang pun sudah termasuk pelecehan seksual dengan cara menggunakan bahasa atau gerak tubuh.
Namun kerlingan mata sering dianggap biasa, padahal kerlingan berulang kali dan memandangi seseorang secara terlau dalam dan membuatnya tidak nyaman sudah bisa dikategorikan pelecehan seksual dengan cara verbal.
Ketika anda mengalami pelecehan seksual cepatlah meminta bantuan kepada orang terdekat, seperti meminta dukungan. Namum hanya Anda yang dapat mengevaluasi masalah dan memutuskan respon terbaik. Dan yang paling penting adalah jangan sesekali menyalahkan diri Anda sendiri atas masalah yang terjadi, karena ini bukan salah Anda. Tempatkan kesalahan pada tempatnya, yaitu di orang yang telah melecehkan Anda. Menyalahkan diri sendiri dapat menyebabkan Overthingking sampai bisa menyebabkan depresi dan hal itu tidak akan membantu Anda dalam menghadapi situasi.