Setiap orang pasti menginginkan kebahagiaan. "Memilih" untuk bahagia ternyata jauh lebih rumit daripada yang kita kira. Kebahagiaan merupakan perasaan alami yang datang dan pergi. Ini memunculkan pertanyaan: Apakah ada cara untuk membantu diri kita merasakan kebahagiaan lebih sering daripada merasakan kesedihan? Banyak orang sering mempertanyakan bagaimana mereka bisa mencapai kebahagiaan dan hidup dalam kedamaian.
Kebahagiaan yang dirasakan setiap individu berbeda-beda. Oleh karena itu, perjalanan menemukan kebahagiaan bisa sangat unik bagi setiap individu. Beruntung, ada berbagai metode efektif seperti psikologi positif yang bisa membantu dalam menemukan kebahagiaan jangka panjang. Kebahagiaan jangka panjang adalah perasaan yang mengisi pikiran dan membuat hari terasa lebih cerah. Kebahagiaan dapat ditemukan melalui perjalanan, situasi, pengalaman, dan aspek-aspek hidup yang memberikan perasaan tertentu. Kebahagiaan jangka panjang dicapai dengan cara melihat semua aspek kehidupan secara positif dan bersyukur atas apa yang dimiliki, sehingga selalu ada hal yang dapat memberikan kekuatan.
APA ITU PSIKOLOGI POSITIF?
Psikologi positif merupakan sub-bidang psikologi yang berfokus mempelajari bagaimana cara individu mengalami kebahagiaan jangka panjang dan berkembang dalam semua aspek kehidupan.
Pendekatan Psikologi Positif memiliki beberapa ciri utama sebagai berikut:
1. Fokus pada Kualitas Hidup: Â
Psikologi Positif bertujuan untuk memahami elemen-elemen yang berkontribusi pada
peningkatan kualitas hidup, termasuk kebahagiaan, kepuasan hidup, dan perasaan positif.
2. Pengembangan Kualitas Manusia:
Pendekatan ini berusaha memahami faktor-faktor yang mendukung perkembangan optimal individu, serta cara agar seseorang dapat mencapai potensi penuhnya.
3. Hubungan Positif:
Psikologi Positif memandang hubungan sosial dan interaksi yang baik sebagai elemen penting untuk kebahagiaan dan kualitas hidup. Keterhubungan dengan orang lain, dukungan sosial, dan komunitas sangat berperan dalam konsep ini.
4. Pengalaman Positif:
Aliran ini juga menyelidiki pengalaman-pengalaman positif, seperti keadaan "flow," yang terjadi ketika seseorang sepenuhnya terlibat dalam tugas yang menantang. Ini membantu menjelaskan bagaimana orang dapat merasakan kepuasan mendalam dalam hidup mereka.
5. Penggunaan Keterampilan dan Kekuatan:
Psikologi Positif menekankan pentingnya memanfaatkan keterampilan dan kekuatan individu untuk mencapai kebahagiaan dan kualitas hidup yang lebih baik, termasuk mengidentifikasi kekuatan tersebut dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
TIPS BAHAGIA!
1. Sadari bahwa kebahagiaan yang berkelanjutan mungkin tidak berasal dari kesuksesan finansial.Â
Kita cenderung beradaptasi dengan perubahan dengan menyesuaikan harapan kita. Baik kekayaan maupun keadaan lain yang kita inginkan tidak menjamin kebahagiaan.
2. Kelola waktu Anda dengan baik.Â
Orang yang bahagia merasa memiliki kendali atas hidup mereka. Untuk mengatur waktu dengan efektif, tetapkan tujuan dan bagi menjadi sasaran harian. Ini bisa membingungkan di awal karena kita sering kali terlalu optimis tentang apa yang bisa dicapai dalam sehari. Namun, kita biasanya meremehkan seberapa banyak yang bisa kita capai dalam setahun dengan sedikit kemajuan setiap hari.
3. Tampilkan sikap bahagia.Â
Penelitian menunjukkan bahwa ketika orang dipaksa tersenyum, mereka merasa lebih baik. Jadi, tunjukkan ekspresi ceria. Bicaralah seolah-olah Anda memiliki rasa percaya diri yang positif, optimis, dan ramah. Kita sering dapat bertindak untuk menciptakan suasana hati yang lebih bahagia.
4. Temukan pekerjaan dan aktivitas rekreasi yang sesuai dengan keterampilan Anda.Â
Banyak orang bahagia sering kali menemukan diri mereka dalam keadaan "flow," yaitu terlibat sepenuhnya dalam tugas yang menantang namun tidak membebani. Aktivitas rekreasi yang mahal, seperti berlayar, sering kali tidak memberikan pengalaman "flow" sebanyak kegiatan sederhana seperti berkebun, bersosialisasi, atau berkreasi.
5. Investasikan dalam pengalaman, bukan barang.Â
Uang yang dibelanjakan untuk pengalaman lebih mungkin membawa kebahagiaan dibandingkan dengan uang yang digunakan untuk barang, terutama pengalaman yang dinanti-nanti, dinikmati, dan diingat (Carter & Gilovich, 2010; Kumar & Gilovich, 2013). Ini terutama berlaku untuk pengalaman sosial yang dibagikan (Caprariello & Reis, 2012). Meskipun pengalaman pendidikan tinggi bisa mahal, seperti yang diungkapkan oleh ahli Art Buchwald, "Hal-hal terbaik dalam hidup bukanlah barang."
6. Gabunglah dengan aktivitas fisik.Â
Latihan aerobik dapat mengurangi gejala depresi dan kecemasan dengan meningkatkan kesehatan dan energi. Pikiran yang sehat berasal dari tubuh yang sehat. Jangan malas; orang yang malas cenderung tidak aktif! Pastikan tubuh Anda cukup tidur. Mereka yang bahagia cenderung memiliki gaya hidup aktif tetapi juga meluangkan waktu untuk tidur yang cukup dan merenung. Banyak orang kekurangan tidur, yang menyebabkan kelelahan, penurunan kewaspadaan, dan suasana hati yang buruk.
7. Utamakan hubungan dekat.Â
Persahabatan yang erat dapat membantu Anda melewati masa-masa sulit. Berbagi cerita baik untuk kesehatan mental dan fisik. Dibandingkan dengan orang yang tidak bahagia, orang bahagia lebih sering terlibat dalam percakapan ringan yang lebih bermakna (Mehl et al., 2010). Jadi, berkomitmenlah untuk menjaga hubungan dengan orang-orang terdekat dan jangan anggap remeh mereka. Tunjukkan kebaikan yang sama kepada mereka seperti yang Anda tunjukkan kepada orang lain, dukung mereka, bermain, dan berbagi bersama.
8. Fokuslah pada orang lain.Â
Luangkan waktu untuk membantu mereka yang membutuhkan. Melakukan kebaikan tidak hanya meningkatkan kebahagiaan kita, tetapi juga membuat kita merasa lebih baik.
9. Hitung berkat Anda dan catat rasa syukur.Â
Menulis jurnal tentang rasa syukur dapat meningkatkan kesejahteraan (Emmons, 2007; Seligman et al., 2005). Ketika hal baik terjadi, seperti pencapaian, luangkan waktu untuk menghargai dan menikmati momen tersebut (Sheldon & Lyubomirsky, 2012). Catatlah peristiwa positif dan alasan di baliknya. Ekspresikan rasa syukur Anda kepada orang lain.
10. Rawatlah aspek spiritual Anda.Â
Bagi banyak orang, iman memberikan komunitas yang mendukung, alasan untuk melihat melampaui diri sendiri, serta tujuan dan harapan. Ini menjelaskan mengapa orang yang aktif dalam komunitas keagamaan sering melaporkan tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi dan mampu mengatasi krisis dengan lebih baik.
Ditulis oleh: Salma Ayu Afifah dan Pinasthika Kautsari Pradipta
Program Magister Psikologi, Universitas Padjadjaran
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H