Cobalamin, atau yang sering disebut vitamin B12 merupakan salah satu vitamin yang sangat dibutuhkan dalam produksi sel darah merah. Lebih tepatnya, vitamin ini berperan besar dalam pembentukan DNA (deoksiribonukleat acid) dari sel darah merah.Â
Seperti yang diketahui, sel darah merah merupakan sel darah yang penting dalam menyokong kehidupan manusia. Kekurangan sel darah merah, atau yang biasa disebut anemia, dapat menyebabkan penyakit serius seperti penyakit jantung, hati, saraf, dan masih banyak lagi.Â
Anemia dapat disebabkan oleh tubuh yang kekurangan zat dan bahan untuk membuat sel darah merah, salah satunya yaitu vitamin B12 yang merupakan bahan dari pembentukan DNA sel darah merah. Kondisi ini disebut dengan Anemia defisiensi vitamin B12.
Anemia defisiensi vitamin B12 dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, antara lain:
1. Penyakit autoimun (Anemia Pernisiosa)
Salah satu kondisi yang menyebabkan tubuh kekurangan vitamin B12 adalah anemia pernisiosa. Kondisi ini membuat usus halus, khususnya terminal ileum, tidak dapat menyerap vitamin b12 dengan baik.
2. Malabsorbsi
Kondisi ini menyebabkan terjadinya kondisi yang serupa dengan anemia pernisiosa. Bedanya, malabsorbsi biasanya disebabkan karena adanya radang dan infeksi pada usus halus seperti infeksi cacing pita, reseksi bedah akibat penyakit Chron, dan lain-lain.
3. Kekurangan makanan
Pada umumnya, vitamin B12 banyak didapatkan dari produk hewani seperti daging-dagingan. Oleh karena itu, defisiensi vitamin b12 kerap terjadi pada seseorang yang sedang diet atau seorang vegan yang tidak mendapatkan asupan produk hewani yang cukup.
4. Paparan toksin atau racun
Paparan zat yang bersifat racun seperti nitrogen oksida juga dapat menyebabkan kekurangan vitamin B12 serta kondisi neurologis.Â
Seperti anemia pada umumnya, anemia defisiesni vitamin B12 juga memiliki gejala antara lain pucat, mudah lelah, pusing dan sakit kepala, hingga diare. Namun terdapat beberapa gejala yang menjadi pembeda antara anemia ini dengan anemia jenis lain, yaitu:
- Mudah kebas
- Kesemutan hingga nyeri pada anggota gerak
- Mati rasa pada bagian tubuh tertentu
- Otot terasa lemah
Gejala-gejala khas di atas dikarenakan defisiensi vitamin B12 memiliki dampak pada neurologis atau saraf. Jika dibiarkan, tentu saja dapat berbahaya bagi kesehatan.
Untuk pengobatan kondisi ini, diperlukan diagnosa dan resep dari dokter. Biasanya, dokter akan terlebih dahulu mengobati penyebab dari anemia defisiensi vitamin B12, misalnya jika penyebabnya adalah malabsorbsi, maka harus dilakukan tatalaksana penanganan radang atau infeksi dari usus halus terlebih dahulu.
Tentu kondisi ini dapat dicegah sebelum terjadi dengan memperhatikan asupan gizi sehari-hari. Di bawah ini merupakan beberapa makanan dengan kandungan vitamin B12 yang cukup tinggi, antara lain:
- Daging merah
- Susu murni
- Telur
- Hati hewan
Sudah saatnya kita memperhatikan keseimbangan nutrisi yang kita dapatkan sehari-hari untuk mencapai hidup yang lebih sehat. Sebab adanya sedikit saja ketidakseimbangan nutrisi dapat mengarahkan kita pada suatu kondisi atau penyakit yang fatal.Â
Selengkapnya mengenai Anemia Defisiensi Vitamin B12.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H