Mohon tunggu...
Salma Maryam Savitri
Salma Maryam Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Salma Maryam Savitri merupakan mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021_41821039

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Si Cantik dengan Jerawat dan Bekasnya

9 Januari 2024   20:55 Diperbarui: 10 Januari 2024   19:55 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kringg.. Kringg.. Kringg..

Terdengar suara alarm berbunyi mengisi suasana hening di kamar Semesta. Semesta membuka mataku dengan sangat malas karena harus berangkat ke sekolah lagi. Namun Semesta hanya mematikan alarm saja dan menarik kembali selimut juga kembali menutup mata. 

Adegan 1 - Kamar Semesta

Terdengar suara teriakan Mama Rena yang merupakan mamanya Semesta datang ke kamar dan mengetok pintu kamar dengan kencang.

Mama Rena : (Tok tok tok) "TATAAAAA.... Bangun lihat sekarang jam berapa? Kamu gak akan sekolah?"

Semesta : "Sekolah kok ma, tunggu bentar gak bisa buka mata aku"

Mama Rena : "Yaudah, kalau telat jangan salahin mama yaa. Nanti bilangnya mama gak bangunin lagi"


(Voice Over Semesta)

Namaku Semesta Falisha Anasera, cantik bukan? Kata mama dan papa arti namaku juga cantik, yaitu Hadiah semesta dari Tuhan yang akan memberi kebahagiaan. Panggilanku Tata, hampir semua orang menaggilku Tata, terkecuali satu geng hits di sekolahku, mereka memanggilku dengan sebutan "Monyet Kecentilan".

Adegan 2 - Kelas

Sesampainya di kelas, Semesta langsung duduk dan menyimpan tasnya diatas meja, lalu menyimpan kepalanya diatas tas.

Aninditha : "Heh Ta, tumben telat banget? biasanya kan ngga"

Semesta : "Telat bangun bjir, males sekolah soalnya"

Aninditha : "Hahaha males sekolah atau males ketemu temen-temen boti itu?"

Semesta : "Dua-duanya sih hahaha, eh ini jaamkos apa ya?"

Anindhita : "Iya kali, Bu Nenden ga dateng-dateng"

Rafi : "TATAAA"

Anindhita : "Naon sih Fi jojorowokan?" (Apa sih Fi teriak-teriak?)

Rafi : "Maneh dicariin boti tuh"


Semesta berdiri dari bangkunya dan langsung menghampiri orang yang disebutkan Rafi tadi di ikuti Anindhita dibelakangnya. Saat Semesta dan Anindhita keluar pintu kelas, tangan Semesta di tarik oleh orang tersebut meninggalkan Anindhita sendirian di depan pintu kelas. Dengan cepat, Anindhita mengejar Semesta dan yang lainnya.

Adegan 3 - Belakang Kantin

Semesta di tarik sampai belakang kantin hingga pergelangan tangannya merah. Seketika saja rambut Semesta di tarik oleh Kalea membuat Semesta spontan teriak kesakitan. Kalea merupakan ketua dari geng yang suka membully Semesta.

Anindhita : (Ngos-ngosan kecapean) "Woy Lea!"

Satria : "Diem ya Anin, jangan ikut campur masalah monyet kecentilan dan Kalea"

Anindhita : "Dih diem lu boti"

Kalea : "Ngapain sih ke sekolah pake make up segala? Percuma, jerawat lu gak akan ketutup. Centil banget, mau belajar apa ngelonte sih neng?"

Anindhita : "Congornya anjir"

Semesta : "Lu ada masalah apa sih sama gue? Gue mau pake kostum barongsai ke sekolah juga hak gue, cuma pihak sekolah nyuruh pake seragam makanya gue gak jadi pake kostum barongsai"

Kalea : "Lu cuma anak baru yang caper doang monyet"

Semesta : "Lu kali yang caper, cuma orang-orang pengen muntah aja liat lu"

Kalea : "Gini-gini juga semua cowo suka sama gue"

Semesta : "Satpam sekolah doang kali hahaha"

Kalea : (Menjambak kembali rambut Semesta) "Mulut lu gak disekolahin apa nyet? Pengen banget gue botakin lu biar ga centil anj*ng"

Anindhita : "Oh ternyata kalah cantik sama Tata ya le?"

Kalea : "Najis banget gue kalah sama yang jerawatan gitu"


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun