Mohon tunggu...
Salma Maryam Savitri
Salma Maryam Savitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo saya Salma Maryam Savitri merupakan mahasiswa di Universitas Komputer Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2021_41821039

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Karena Jerawat?

24 Oktober 2023   22:05 Diperbarui: 24 Oktober 2023   22:34 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bunda melihat ke arahku lalu memelukku, "Sayang, kamu cantik kok, gak ada salahnya kamu punya jerawat, bukan kamu juga kan yang minta punya jerawat? Gapapa kalau Cala insecure, tapi gak boleh berlebihan ya? Sabar aja, pasti sembuh kok" Kata bunda menenangkanku. 

Tak lama, bunda keluar dari kamar. Sejujurnya di usiaku yang sudah 19 tahun ini, aku malu cerita ini pada bunda tentang jerawat. Aku menjatuhkan tubuh kecil ini ke kasur yang dilapisi kain berwarna biru. Aku melamun, memikirkan kembali rasa insecureku, sampai akhirnya aku tertidur lelap ditemani suara jangkrik dari luar rumah. Hingga saat itu aku pernah mencoba belajar make up dan belajar tentang fashion. Setiap hari, aku selalu berusaha untuk menyembunyikan jerawatku dengan make up, bahkan hanya sekedar pergi ke toko depan komplek saja aku selalu memakai make up. 

Itulah alasannya kenapa masih ada orang yang bilang aku cantik, padahal dibalik make up itu banyak jerawat dan bekasnya yang memerah. Namun aku sangat senang jika aku sedang memakai make up, karena aku bisa lebih percaya diri walaupun menipu banyak orang. Perlahan-lahan aku lelah mendengar kata "Harus cantik dulu biar dihargai" akhirnya aku mengubah diri dengan pola hidup yang sehat, berolahraga diwaktu luang, memakan makanan sehat seperti buaah dan sayur dan tentunya menghindari makanan manis juga berminyak. 

Tahun demi tahun, banyak perubahan pada diriku, jerawatku membaik dan sudah tidak sebanyak sebelumnya, hanya sisa bekas-bekasnya saja, percaya diriku sedikit meningkat. Aku sangat senang dengan perubahan ini,  tentunya aku mulai banyak keluar rumah lagi, seperti nongkrong bersama teman-temanku. Tapi ternyata, kesenangan itu tidak berlangsung lama. Setelah empat bulan jerawatku tidak muncul, tiba-tiba saja jerawat ini menyerang pipiku kembali.

"Cala kok jerawatan lagi? Kamu ganti-ganti skincare ya?" Tanya bunda heran.

"Gak ada yang ganti-ganti" Jawabku dengan nada kesal.

Aku berlari menuju kamar dengan mata yang menahan nangis. Aku duduk di depan cermin, melihat mukaku yang kembali seperti sebelumnya, aku pun kembali menangis, "Kenapa sih wat dateng lagi? Kangen lu sama gue?" Tanyaku pada jerawat yang ada di wajahku ini. Aku tertawa melihat diriku yang kembali insecure, secepat itu aku bisa kembali insecure. 

Hari demi harinya sudah aku lalui dengan kesabaran untuk menunggu jerawat yang membaik. Aku mulai lelah kembali dengan jerawat yang on-off. Namun sekarang aku sudah menyadari dan mulai mencintai diri sendiri. Aku sudah tidak se-insecure dulu, aku sudah selalu percaya diri dengan jerawat yang menghiasi wajahku, aku sudah menerima jerawatku dan merawat jerawatku dengan baik. Sampai suatu hari, aku sudah mulai berani untuk mengunggah wajahku tanpa make-up dan filter di story instagram. Tidak disangka, ada salah satu teman lamaku membalas story.

"Caalaaa aku cuma mau bilang sama kamu kalau aku bangga banget lihat kamu yang sekarang, kamu udah bisa nerima diri sendiri ya? udah sayang juga kan sama diri sendiri? Aku seneng banget kalau lihat kamu bersykur, gak ada manusia yang ga ngeluh tentang hidupnya, tapi diri kamu selalu keren buat lewatin masa-masa breakout, aku tau kamu kemarin sedih karena muka kamu tiba-tiba breakout lagi, gapapa ya jerawat normal kok, emang gak mudah buat lewatin semuanya, tapi aku yakin kamu pasti bisa kokk, semangat yaa, kamu cantik tau, seriusan aku gak bohong." Kata-kata yang diketik temanku pada kolom komentar story.

Aku sangat terharu sekaligus senang melihat balasan positif dari temanku, tanpa pikir panjang, aku capture balasan itu dan membuat story tentang pengalamanku dengan kata-kata. "Masyaallah makasi banyak yaa. Aku mau share sedikit pengalaman aku. Iya benar apa yang dia bilang, sekarang aku lebih bisa nerima diri sendiri dan lebih sayang sama diri sendiri. Teryata kulit wajah aku itu sensitif, salah dikit aja muka aku tuh suka marah, tiba-tiba breakout. Aku juga suka cape sama jerawat yang on-off, riba-tiba bersih, tiba-tiba breakout. 

Jerawat, skin texture, pori-pori besar, bopeng, dll normal ko, yang gak normal tuh orang yang suka ejek kalian tapi gak pernah biayain perawatan sama skincare kalian hahahaha kalian tetap cantik dengan versi kalian sendiri. Mungkin orang-orang yang gak ngerti struggle kita yang acne fighter bisa aja mereka lihat kita jiji(?) atau sebagainya, padahal kita udah bersihin dan rawat dengan baik dan mungkin juga kita lebih bersih dari mereka yang gak jerawatan. Wajar kalau insecure, karena menurut aku insecure perlu loh, tapi jangan berlebihan yaa jadiin insecure kalian tuh motivasi buat kalian bisa berubah lebih baik. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun