HASIL DAN PEMBAHASAN
Artikel ini memuat pembahasan yang menunjukan bahwa perkembangan media sosial memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap partisipasi politik pemilih pemula, karena pemilih pemula belum memahami peran dan fungsi mereka dalam kegiatan politik. Media sosial dapat memberikan wawasan dan informasi tentang pentingnya politik dalam isu-isu terkait pemilu seperti pasangan calon, visi, misi, program kerja, prosedur memilih, dan peran mereka dalam pilkada tersebut.
Semakin tinggi tingkat pemahaman politik maka semakin tinggi pula partisipasi politik dalam pemilu dan pilkada. Oleh karena itu, tugas KPU, agen sosialisasi media sosial, dan aktor partai politik adalah memberikan pemahaman politik kepada masyarakat, khususnya pemilih pemula. Menggunakan teknologi komunikasi dan informasi sebagai sarana untuk meningkatkan partisipasi politik menghasilkan hasil yang lebih baik, daripada dengan cara konvensional atau tradisional. Pasalnya, banyak pemilih pemula di kalangan pelajar yang sangat tertarik menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan mencari informasi.
Namun, diharapkan pemilih pemula dan masyarakat mengetahui cara menggunakan media sosial dengan bijak agar tidak menyebabkan kegaduhan politik dengan meningkatnya penipuan dan berita hoax. Warganet harus bisa memfilter berita politik yang dibagikan ke media sosial agar suasana tetap kondusif, dan selalu mengecek setiap konten berita yang disajikan agar berita hoax tidak semakin tersebar.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang telah diuraikan diatas dapat disimpulkan bahwa peran media sosial memiliki pengaruh yang signifikan terhadap partisipasi politik pemilih pemula, karena mayoritas pemilih pemula adalah kalangan pelajar yang menggunakan media sosial untuk berkomunikasi dan mencari informasi. Untuk menarik simpati partisipasi politik pemilih pemula, para aktor politik harus mampu memanfaatkan media sosial dengan baik dan menarik, misalnya melalui kampanye yang dikemas secara menarik dengan kalimat-kalimat sederhana, slogan singkat dan padat dengan gambar dan animasi.
Harapannya masyarakat dan pemilih pemula yang menggunakan media sosial untuk belajar tentang politik agar lebih kritis terhadap semua, tidak menerima mentah-mentah dan mengecek kebenaran di setiap pemilu, terutama informasi dari pasangan calon dalam pemilu apapun agar tetap kondusif. Sehingga pemilih pemula dapat berpartisipasi aktif dalam politik dan tidak takut akan kondisi politik di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Ratnamulyani, I. A., & Maksudi, B. I. (2018). Peran Media Sosial Dalam Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula Dikalangan Pelajar Di Kabupaten Bogor. Sosiohumaniora, 20(2), 154-161.
Andriyendi, D. O., Nurman, S., & Dewi, S. F. (2023). Media sosial dan pengaruhnya terhadap partisipasi politik pemilih pemula pada Pilkada. Journal of Education, Cultural and Politics, 3(1), 101-111.
Hasanuddin, H., Badjido, M. Y., & Hardi, R. (2015). Peran media massa dalam peningkatan partisipasi pemilih pemula pada Pilkada 2013 di Kecamatan Tempe Kabupaten Wajo. Otoritas: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 5(1).