Mahasiswa/i Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat angkatan 2022 telah melaksanakan kegiatan Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) yang berlangsung pada bulan Januari-Februari 2024, kemudian dilanjutkan pada Juni 2024 yang bertempat di Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Pada pelaksanaannya mahasiswa/i dibagi menjadi 24 kelompok dan tersebar di sebelas desa, yaitu Desa Sungai Pinang Lama, Lok Baintan Luar, Penjambuan, Â Paku Alam, Pemakuan, Â Lok Baintan Dalam, Sungai Bangkal, Â Keliling Benteng Ilir, Tajau Landung, Gudang Tengah, dan Sungai Tabuk Keramat.
Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Angkatan 2022, kelompok 3, yang terdiri dari Agus Salim, Najwa Femilia Andini, Nazmina Fathiah dan Putri Ayu Priyana dibawah bimbingan Ibu Andini Octaviana Putri, SKM., M.Kes telah melaksanakan program Pengalaman Belajar Lapangan (PBL I) di Desa Lok Baintan Luar, Kecamatan Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar. Kegiatan ini berlangsung dari Januari-Februari 2024.
Berdasarkan hasil diagnosa komunitas diketauhi bahwa permasalahan di Desa Lok Baintan Luar Khusus nya di RT.01 dan RT.03 adalah sampah organic dan anorganik yang belum bisa terselesaikan. Setelah berdikusi dengan para aparat desa, Pak Muhaimin selaku Sekretaris Desa mengakui bahwa "Belum adanya penanganan sampah organik ataupun anorganik yang spesifik di desa tersebut, sarana prasarana nya memang belum memadai, namun mengenai penyuluhan sampah selalu digaungkan" ujar beliau.
Berdasarkan permasalahan tersebut dilakukan kegiatan intervensi kepada warga desa berupa program pemberdayaan masyarakat dengan nama From Grubs To Gold: Budidaya Maggot Sebagai Upaya Peningkatan Keterampilan Dan Perekonomian Ibu Rumah Tangga Di Desa Lok Baintan Luar. Melalui budidaya biokonveksi menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) dalam mengelola sampah organik diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, pendapatan dan kesejahteraan ibu rumah tangga dan masyarakat Desa Lok Baintan Luar.
Dalam pelaksanaannya kegiatan intervensi yang dilakukan oleh kelompok 3 terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan. Kegiatan yang dilakukan adalah penyuluhan terkait Program budidaya maggot. Kegiatan ini dihadiri oleh 40 ibu rumah tangga yang rumah nya tersebar dari RT.01 hingga RT.04. Kegiatan ini diawali dengan pemberian pre test post test dilanjutkan dengan menonton video tutorial budidaya dari berbagai soial media.
Ibu-ibu rumah tangga di Desa Lok Baintan ini tidak megetahui betul dan tidak memiliki pengalaman sebelumnya dalam budidaya maggot ini. Para mahasiswa memberikan pelatihan mulai dari pengenalan tentang siklus hidup maggot, cara membudidayakannya, hingga cara memanen maggot sehingga siklus maggot berjalan dengan baik. "Kami melihat potensi budidaya maggot ini sebagai solusi yang mudah dan murah untuk diaplikasikan oleh ibu-ibu di desa, mengingat maggot sangat cepat berkembang biak dan perawatannya tidak sulit," ungkap Agus Salim, ketua kelompok mahasiswa tersebut.
Setelah 40 ibu rumah tangga diberikan pemahaman mengenai tata cara budidaya maggot, terpilih 10 ibu rumah tangga yang akan membudidayakan maggot. Diharapkan 10 ibu rumah tangga ini menjadi percontohan bagi ibu rumah tangga lainnya di Desa Lok Baintan Luar maupun para kerabat terdekat mereka dalam keberhasilan budidaya maggot.
Program ini mendapat sambutan hangat dari warga desa, khususnya para ibu rumah tangga yang menjadi target utama. Salah satu peserta, Ibu Herna (43). "Awalnya saya ragu, tapi setelah mencoba langsung, ternyata budidaya maggot ini tidak sulit," ujar Ibu Siti dengan antusias. Hal serupa diungkapkan oleh Ibu Nur (38), yang menyatakan "Rame sekali membudidayakan maggot, setiap hari dilihat dipelihara, makanannya tidak susah, cukup makanan bekas yang tidak habis saja, jadi berhenti sudah membuang sampah makanan bekas ke Sungai, kasihkan maggot aja langsung, kalau maggot nya sudah besar bisa dijadikan suami saya umpan buat pancing ikan di sungai," tuturnya.