Musim silih berganti
dipenghujung musim hujan
akan datang musim kemarau
dipenghujung musim kemarau
akan datang musim hujan
Namun kenapa kemarau berkepanjangan
seakan tidak memberikan ruang penghujan
Tanah kekeringan, dedaunan tidak lagi hijau bahkan berguguran
panas terik disiang hari
Apakah ini teguran Sang Maha Pencipta
karena hamba_Nya seakan lupa kepada_Nya
Manusia seakan menjauh dari Sang Maha Pengasih.
atau
Ini hanya merupakan gejala alam dengan siklus musim yang tidak teratur.
Sebagai manuia yang masih memiliki iman didada, seharusnya SADAR bahwa keadaan ini tidak terjadi begitu saja, tetapi ini disebabkan tangan_tangan manusia sendiri.
Banyak manusia yang rakus, karena kerakusannya menggunduli hutan sehingga tangki tangki air habis.
banyak manusia yang egois, karena keegoisannya ia merasa paling pintar, tapi tidak pernah ia pintar merasa.
Banyak manusia yang merasa dirinya paling benar, padahal kebenaran hakiki hanya milik Sang Khaliq Allah swt.
pertikaian dimana_mana tidak hanya dikalangan kaum awam "rakyat jelata" tapi juga terjadi dikalangan elit.
sering kita dipertontonkan orang_orang yang berdasi di ruang terhormat yang seharusnya memikirkan nasib rakyat, tapi malah ia betikai, katanya menjunjung tinggi musyawarah dan mufakat tapi yang terjadi mufakat untuk tidak musyawarah.
Apakah bukan ini penyebab KEMARAU yang berkepanjangan, kita kekeringan moral ,etika, akhlaq. kita kekeringan saling menghormati "sipakalebbi(bhs.bugis), saling mengingatkan "sipakainge`",
Olehnya itu mari kita sadari ini semua, semoga kemarau berakhir, dan musim hujan tiba membawa keberkahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H