Mohon tunggu...
Salam Rahmad
Salam Rahmad Mohon Tunggu... Jurnalis - brain food

be kind.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Cat-Calling: Pelecehan Berkedok Candaan

18 Maret 2019   19:12 Diperbarui: 5 April 2019   07:57 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan terkadang, orang yang memiliki catatan pendidikan tinggi  justru mempunyai perilaku seksual yang kurang waras. Kalau dirasa tidak suka atau merasa terganggu jangan segan untuk mengatakan, bahkan kalau sudah merendahkan atau melecehkan jangan terlalu mentolerir. Dengan mewajarkannya sama saja kita memudahkan mereka menjadikan kita sebagai objek seksualnya.

Di panggil atau digoda mungkin pernah dialami bagi sebagian besar yang lumrah terjadi pada perempuan. Lebih dari itu, bahkan ada beberapa perempuan yang mengalami pelecehan seksual secara fisik maupun verbal yang berdampak pada psikis korban atau kejadian yang tidak diinginkan penerima (korban) yaitu perilaku Cat-Calling (sexual violence/sexual harassment), di mana sebagian besar korbannya adalah perempuan.

Perilaku Cat-Calling memang sudah membudaya di masyarakat Indonesia saat ini, bahkan di luar negeri-pun demikian. Kendati demikian, merubah pola pikir yang menjamur agar mengetahui akan bahaya Cat-Calling memang tidak mudah, namun perlu dilakukan agar meminimalisir adanya korban yang berdampak pada psikisnya. 

Perlunya peran aktivis sosial dan seluruh komponen masyarakat harus menjadi pelopor dalam menghentikan perilaku Cat-Calling. Stereotip yang menjamur di masyarakat kita saat ini perlu di hilangkan atau paling tidak di minimalisir. Menumbangkan budaya patriarki adalah salah satu cara untuk berani melawan tindak kejahatan seksual. Dengan begitu, aksi ini akan mendobrak hal baru dan membangun konstruksi sosial yang mapan dengan menginspirasi orang lain untuk berani melawan tindak kejahatan seksual.

Penulis: Salam Rahmad

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun