Beberapa tahun terakhir, slogan makanan sehat yang digagas oleh Kementerian Kesehatan adalah "Isi Piringku" mengganti slogan lama "4 Sehat 5 sempurna" yang menurut perkembangan ilmu terbaru tidak lagi mencukupi kebutuhan gizi kita.Â
Secara sederhana. isi piringku membagi jenis makanan yabg perlu kita makan dalam sehari menjadi 50% buah dan sayuran dan 50% lainnya adalah karbohidrat dan protein. Selain itu, konsumsi gula, garam, dan lemak harian juga perlu dibatasi.
Diharapkan dengan kampanye yang sudah diperbarui ini, masyarakat bisa mengikuti kebiasaan makan yang dapat memenuhi nutrisi tubuh sehingga dapat mengurangi angka gizi buruk di Indonesia. Untuk diketahui, angka kekurangan gizi di Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara dengan 17,7 juta orang, diikuti oleh Thailand sebanyak 6,2 juta orang dan Filipina sebanyak 5,7 juta orang. Angka tersebut merupakan estimasi yang dilaporkan oleh Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2022 lalu.
Di Indonesia, masalah gizi yang yang terjadi adalah stunting (pendek), wasting (kurus), dan overweight (kegemukan). Berdasarkan laporan Global Nutrition Report pada 2018 lalu, Indonesia menjadi satu diantara tujuh belas negara yang mengalami tiga masalah gizi sekaligus. Masalah gizi lain yang menurut Kemkes sudah dapat diatasi dengan berbagai program pemerintah adalah KVA (Kekurangan Vitamin A), GAKI ( penyebab turunnya kadar tiroid tubuh), serta anemia (kekurangan zat besi).
Dalam satu hari, kebutuhan kalori manusia dewasa berkisar antara 2000-2500 kkal yang beradsar pada masing-masing tubuh dan aktivitasnya. Contoh isi piringku dalam sekali makan, juga dijabarkan rinci di website Kemkes seperti dibawah ini
 Selain dengan memperbaiki jenis makanan dalam konsumsi harian kita melalui acuan isi piringku, juga ada sepuluh pedoman gizi seimbang agar nutrisi tubuh kita terpenuhi, antara lain:
- Biasakan mengonsumsi aneka ragam makanan pokok. Supaya dapat memenuhi kebutuhan dengan kelompok makanan zat tenaga,, zat pembangun, juga zat pengatur
- Batasi konsumsi panganan manis, asin, dan berlemak agar tidak berlebihan dan beresiko menimbulkan penyakit. Dimana konsumsi harian gula adalah 50gr (4sdm), garam sebesar 5gr (1sdt), dan lemak sebanyak 67gr (5dsm)
- Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan pertahankan berat badan ideal. Idealnya kita perlu melakukan 30-60 menit sehari untuk aktivitas fisik ringan sehingga makanan yang masuk ke tubuh dapat tersalurkan dengan baik dan melancarkan sirkulasi darah.
- Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung protein tinggi sebagai zat pembangun dalam tubuh yangterbagi atas protein hewani dan juga protein nabati.
- Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir biasakan selama 60 detik setiap kali cuci tangan khususnya sebelum makan
- Biasakan sarapan pagi agar bisa optimal mengawali hari diperlukan setidaknya makanan yang memenuhi 15-30% AKG kebutuhan harian berdasarkan usia.
- Biasakan minum air putih yang cukup dan aman artinya air yang diminum adalah air bersih yang tidak mengandung kuman dan bakteri salah satunya dengan cara dimasak, dengan jumlah yang disesuaikan dengan berat badan. Setiap kilogram berat tubuh memerlukan 30ml air putih.
- Banyak makan buah dan sayur karena mengandung sumber vitamin dan mineral terbaik, serta merupakan sumber serat pangan utama untuk melancarkan pencernaan kita.Â
- Biasakan membaca label pada kemasan pangan artinya kita mengetahui apa saja kandungan dari makanan yang kita konsumsi, informasi gizi yang ada, juga tanggal berlakunya makanan tersebut.
- Syukuri dan nikmati aneka ragam makanan yang didapatkan dari proses yang panjang, biasakan untuk berdoa dan tidak mubadzir terhadap makanan.
Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 Januari sebagai upaya untuk meningkatkan kepedulian masyarakat akan pentingnya mencukupi kebutuhan gizi seimbang guna menunjang pertumbuhan tubuh dan kesehatan masyarakat Indonesia. Asupan gizi ini bukan hanya untuk kita, namun juga untuk anak-anak, dan penting untuk dimmulai sedini mungkin, bahkan sejak dari dalam kandungan. Karena pembentukan organ dan pertumbuhan otak paling pesat terjadi saat masih janin.Â
Selain itu satu hal yang perlu kita semua ingat bahwa ilmu itu terus berkembang, tidak bisa tetep kekeuh menggunakan cara yang sama dengan ilmu yang sudah diperbarui dan kondisi yang juga berubah. Salah satunya seperti semboyan Kemkes ini, empat sehat lima sempurna dari berbagai penelitian yang dilakukan sudah tidak lagi relevan untuk memenuhi kebutuhan gizi manusia maka diganti dengan semboyan isi piringku yang ditunjang juga dengan sepuluh pedoman gizi seimbang.
Selain untuk terus mengingat tentang pentingnya gizi, kita juga perlu sadar pentingnya terus belajar dan meng-update ilmu. Bukan untuk mengikuti tren, atau ikut-ikutan makanan yang sedang hits namun agar ilmu tentang gizi dan makanan kita bisa sesuai dengan kondisi terkini. Semakin hari semakin banyak sekolah dan penelitian yang melahirkan temuan baru bahkan berbagai cabang ilmu baru yang semakin rinci mempelajari sesuatu. Kondisi tubuh dan lingkungan juga jauh berbeda. Jadi wajar, jika pola yang digunakan dulu tidak lagi bisa diaplikasikan pada kehidupan saat ini.
Referensi:
https://hellosehat.com/nutrisi/fakta-gizi/masalah-gizi-di-indonesia/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H