Tentang kegaduhan kelas di pagi hari saat serunya mengerjakan PR sebelum jam pertama,
tentang kegelisahammu saat pelajaran jam terakhir
Tentang curahan hatimu di majalah dinding, tentang manjamu menjulurkan kepala saat gurumu izin mencukur dan merapikan rambutmu.
Melewati titian hari bersamamu laksana merangkai bait-bait syair pujangga. Namun aku bukan seorang pujangga.
Aku seorang guru yang merasa senang menjadi seorang guru yang pantas dikenang dan diteladani oleh anak muridku
Laksana lantunan kidung masa kecilku :
“Terpujilah wahai engkau Bapak ibu Guru, namamu akan selalu hidup didalam sanubariku .”
*****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H