Mohon tunggu...
Salahuddin Idris
Salahuddin Idris Mohon Tunggu... Guru - Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Group Bima-3

Teknik Informatika Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta 1995

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran pada Konteks Budaya Lokal Masyarakat Bima Sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

20 Oktober 2020   09:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   06:40 9607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari konsep pemikiran KHD tersebut, sebagai Implementasi Pembelajaran Budaya Lokal sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang sudah perlu diterapkan antara lain; penanaman nilai karakter seperti sebelum pembelajaran dimulai, kelas harus dibuat nyaman dengan penataan kelas yang menyenangkan dan bebas dari sampah serta  merespon keinginan siswa belajar di kelas terbuka.

Implementasi pembelajaran pada konteks budaya lokal masyarakat Kabupaten Bima bisa kita cermati pada mata pencaharian masyarakat Suku Bima yang dikenal dengan nama "Dou Mbojo" didominasi oleh para Petani dan Nelayan. Kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal budaya daerah Kabupaten Bima antara lain :

  • Kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan maka pendekatan komunikasi dalam bahasa daerah Mbojo-Bima harus menjadi bagian untuk dieksplorasi dalam pendekatan pendidikan. 
  • Pendekatan pembelajaran bagi peserta didik melalui pengenalan dan pengamalan Budaya dan tradisi etnis Bima yang direpresentasikan oleh kaum Tani dan Nelayan masyarakat Sape Kabupaten Bima saat panen raya seperti : Seni kareku kandei dan mpa’a gantau serta tradisi hanta uma panggu atau gotong royong membantu memindahkan rumah khas Mbojo-Bima dan pacoa jara atau pacuan kuda sebagai simbol keperkasaan pembangkit semangat masyarakat Bima (Dou Mbojo).
  • Berhubungan dengan Pengajaran kecakapan hidup bagi peserta didik dan masyarakat Bima sesuai KHD, maka kecakapan hidup yang berhubungan dengan muna tembe atau kerajinan tenun Mbojo Bima sebagai salah satu upaya untuk melestarikan rimpu yang merupakan ikon spiritual dan budaya masyarakat Bima.
  • Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna bagi peserta didik dan para petani serta nelayan seperti pertanian bawang merah dan ikan hasil tangkapan khas nelayan pesisir Sape-Bima seperti produksi Bawang Goreng khas Sape Bima dan kemasan Abon Ikan Laut khas Bima sebagai upaya untuk pemberdayaan komoditas potensi sumber daya alam unggulan masyarakat Bima adalah hal yang sangat direkomendasikan untuk diimplementasikan.

Baca juga: Pemikiran Ki Hajar Dewantara: Antara Idealisme dan Dilema Pendidikan Kita

Dengan demikian, Implementasi Pembelajaran dan proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah proses pembelajaran yang dilakukan bukan saja semata-mata agar anak bisa bersekolah, ujian hasilnya baik dan lain-lain tetapi juga suatu proses pembelajaran dan pekerjaan yang menjadikan anak bangsa menjemput peradaban itu yaitu perpaduan antara value substantif yang terkandung dalam nilai pendidikan dan kebudayaan.

Referensi : 

- Web Meeting Learn Management System (LMS) dan Ekspolarasi Konsep Ki Hajar Dewantara Pendidikan Guru Penggerak Angkatan-1 

- Forum Diskusi virtual LMS; Refleksi Kritis Pemikiran  Ki Hajar Dewantara

- Modul 1.1.a.4. Learn Management System (LMS) Pendidikan Guru Penggerak Angkatan-1  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun