Mohon tunggu...
Salahuddin Idris
Salahuddin Idris Mohon Tunggu... Guru - Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1 Group Bima-3

Teknik Informatika Bina Sarana Informatika (BSI) Jakarta 1995

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Implementasi Pembelajaran pada Konteks Budaya Lokal Masyarakat Bima Sesuai dengan Pemikiran Ki Hajar Dewantara

20 Oktober 2020   09:00 Diperbarui: 25 Mei 2021   06:40 9607
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemikiran Ki Hajar Dewantara. | JITET via Kompas

Oleh: SALAHUDDIN IDRIS
Program Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 1  CGP Group Bima-3

Ki Hadjar Dewantara (KHD) membedakan kata Pendidikan dan Pengajaran dalam memahami arti dan tujuan Pendidikan.  Menurut KHD, pengajaran (onderwijs) adalah bagian dari Pendidikan. Pengajaran merupakan proses Pendidikan dalam memberi ilmu kepada peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Jadi menurut KHD, “pendidikan dan pengajaran merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup manusia, baik dalam hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya dalam arti yang seluas-luasnya”.

Menurut Ki Hajar Dewantara tujuan pendidikan adalah “penguasaan diri” sebab di sinilah letak humanisasi pendidikan yang berfaedah untuk kecakapan hidup anak secara lahir dan batin. Sedangkan Pendidikan (opvoeding) memberi tuntunan terhadap segala kekuatan kodrat pendidikan yaitu memanusiawikan manusia.

Baca jugaAksi Nyata Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Penguasaan diri merupakan langkah yang harus dituju untuk tercapainya pendidikan yang mamanusiawikan manusia. setiap manusia mampu menguasai dirinya, mereka akan mampu juga menentukan sikapnya. Maka akan tumbuh sikap yang mandiri dan dewasa. Karakter inilah yang kita inginkan dari peserta didik kita.

Menurut Ki Hajar Dewantara terdapat koneksi dua hal yang tidak terpisahkan antara pendidikan dan kebudayaan. Untuk mencapai kebudayaan yang kita mimpikan dan peradaban bangsa yang kita cita-citakan, fondasi utama adalah pendidikan. 

Pendidikan adalah tempat bersemayam benih- benih kebudayaan. Inilah Keinginan yang kuat dari Ki Hajar Dewantara untuk generasi bangsa ini dan mengingatkan kita betapa pentingnya guru yang memiliki kelimpahan mentalitas, moralitas dan spiritualitas.

Kegiatan yang akan dilakukan agar proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran KHD dapat terwujud adalah menerapkan Merdeka belajar yang berorientasi pada siswa atau peserta didik melalui pendekatan pendidikan yang holistik.

The holistic education is the educate which developes all the students potential in harmony, comprises intellectual, emotional, physical, social, esthetic, and spiritual potential" ; pendidikan holistik adalah pendidikan untuk membangun tumbuh kembang peserta didik dengan mengembangkan seluruh potensi yang ada pada diri peserta didik secara seimbang,  meliputi intelektual, emosi, fisik, sosial, seni dan potensi spiritualnya seiring sejalan dalam sebuah harmoni.

Baca jugaSintesis Filosofi Pemikiran Ki Hajar Dewantara

Dari konsep pemikiran KHD tersebut, sebagai Implementasi Pembelajaran Budaya Lokal sesuai dengan pemikiran Ki Hajar Dewantara yang sudah perlu diterapkan antara lain; penanaman nilai karakter seperti sebelum pembelajaran dimulai, kelas harus dibuat nyaman dengan penataan kelas yang menyenangkan dan bebas dari sampah serta  merespon keinginan siswa belajar di kelas terbuka.

Implementasi pembelajaran pada konteks budaya lokal masyarakat Kabupaten Bima bisa kita cermati pada mata pencaharian masyarakat Suku Bima yang dikenal dengan nama "Dou Mbojo" didominasi oleh para Petani dan Nelayan. Kerangka pembelajaran yang sesuai dengan pemikiran KHD yang dapat diimplementasikan pada konteks lokal budaya daerah Kabupaten Bima antara lain :

  • Kekuatan kodrat yang dimiliki peserta didik agar ia mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan maka pendekatan komunikasi dalam bahasa daerah Mbojo-Bima harus menjadi bagian untuk dieksplorasi dalam pendekatan pendidikan. 
  • Pendekatan pembelajaran bagi peserta didik melalui pengenalan dan pengamalan Budaya dan tradisi etnis Bima yang direpresentasikan oleh kaum Tani dan Nelayan masyarakat Sape Kabupaten Bima saat panen raya seperti : Seni kareku kandei dan mpa’a gantau serta tradisi hanta uma panggu atau gotong royong membantu memindahkan rumah khas Mbojo-Bima dan pacoa jara atau pacuan kuda sebagai simbol keperkasaan pembangkit semangat masyarakat Bima (Dou Mbojo).
  • Berhubungan dengan Pengajaran kecakapan hidup bagi peserta didik dan masyarakat Bima sesuai KHD, maka kecakapan hidup yang berhubungan dengan muna tembe atau kerajinan tenun Mbojo Bima sebagai salah satu upaya untuk melestarikan rimpu yang merupakan ikon spiritual dan budaya masyarakat Bima.
  • Pengembangan dan penerapan teknologi tepat guna bagi peserta didik dan para petani serta nelayan seperti pertanian bawang merah dan ikan hasil tangkapan khas nelayan pesisir Sape-Bima seperti produksi Bawang Goreng khas Sape Bima dan kemasan Abon Ikan Laut khas Bima sebagai upaya untuk pemberdayaan komoditas potensi sumber daya alam unggulan masyarakat Bima adalah hal yang sangat direkomendasikan untuk diimplementasikan.

Baca jugaPemikiran Ki Hajar Dewantara: Antara Idealisme dan Dilema Pendidikan Kita

Dengan demikian, Implementasi Pembelajaran dan proses pembelajaran yang mencerminkan pemikiran Ki Hajar Dewantara adalah proses pembelajaran yang dilakukan bukan saja semata-mata agar anak bisa bersekolah, ujian hasilnya baik dan lain-lain tetapi juga suatu proses pembelajaran dan pekerjaan yang menjadikan anak bangsa menjemput peradaban itu yaitu perpaduan antara value substantif yang terkandung dalam nilai pendidikan dan kebudayaan.

Referensi : 

- Web Meeting Learn Management System (LMS) dan Ekspolarasi Konsep Ki Hajar Dewantara Pendidikan Guru Penggerak Angkatan-1 

- Forum Diskusi virtual LMS; Refleksi Kritis Pemikiran  Ki Hajar Dewantara

- Modul 1.1.a.4. Learn Management System (LMS) Pendidikan Guru Penggerak Angkatan-1  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun