Mohon tunggu...
Salaby Maarif
Salaby Maarif Mohon Tunggu... -

Jualan, Tennis, Menulis dan Silaturahmi

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Drama Penyitaan KPK atas Pusaka (Mobil) LHI di Zaman Singasari

15 Mei 2013   14:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:32 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah...

Dizaman masa keruntuhan Kerajaan Singasari dan awal mula berdirinya Kerajaan Majapahit.....

Terjadilah perkelahian antara Madangkungan melawan Pendekar Lou dalam memperebutkan alat bukti berupa pusaka sakti....Pedang Naga Puspa...

Dalam sebuah kisah..Tutur Tinulaar...

Prolog:

Mpu Ranubaya: "Kuberi nama pusaka ini dengan nama Pedang Naga Puspa... Selamatkan Dia.. Jangan sampai jatuh ketangan pendekar berwatak jahat...."

Sakawuni: "Awas Kakaaang...... Ciaaaat...Desk"

Memperkenalkan para pemain :

Madangkungan diperankan oleh Johan Budi

Pendekar Lou diperankan oleh Lutfi Hasan Ishaq

Para pendukung cerita diperankan oleh anak buah Johan Budi

Dalam serial ini dikisahkan bahwa Pendekar Lou kehilangan istrinya, Mei Shin, pada saat meladeni begundal-begundal yang mencari gara-gara atas eksistensi dirinya. Pendekar Lou mendapat informasi bahwa Mei Shin diculik oleh PAK LURAH (Ki Gumlet) pada saat terjadi perkelahian. Pendekar Lou pun segera mengejar PAK LURAH (Ki Gumlet) sampai di kediamannya di Desa Njaban. Sesampai dirumah Aki Gumlet, Pendekar Lou tidak mendapati Mei Shin atau Aki Gumlet sendiri. Ternyata Aki Gumlet telah pergi ke bandara dan kemudian terbang di luar negri sehingga Pendekar Lou otomatis tidak dapat mengontaknya meski melalui Ponsel..

Madangkungan lah yang menemui Pendekar Lou. Madangkungan mengaku sebagai anak dari Aki Gumlet, yang sebenarnya Madangkungan adalah anak piaraan Aki Gumlet. Merasa keinginannya untuk menemui Mei Shin tidak terwujud, Pendekar Lou pun ingin pergi. Namun Madangkungan tidak melepaskan mangsanya dengan begitu saja..

Terjadilah percakapan hingga perkelahian antara keduanya..

Madangkungan : "Hei Kau tidak bisa meninggalkan ruangan ini begitu saja tanpa diperiksa.."

Pendekar Lou: "Hayyaa..  apa yang ingin oei peliksa daliku ha?"

Madangkungan: "Kau datang ke Desa ini dengan membawa senjata, itu bukan perilaku yang ramah bagi seorang tamu"

Pendekar Lou: "Aku tidak beltamu di Desa ini..Aku mencali Istliku.."

Madangkungan: "Tapi Kau masuk daerah kami..Kau tidak bisa berlaku sembarangan di Daerah Kami..Kau harus kami periksa, kalau perlu kau kubawa ke balai desa"

Pendekar Lou: "Hey kau jangan coba membuat gala-gala.."

Madangkungan: "Coba aku ingin melihat senjatamu yang kau bawa itu.."

Pendekar Lou: "Eiitt..tidak boleh.."

Madangkungan: "Aku hanya ingin melihatnya sebentar saja..Kau belum tahu siapa Madangkungan"

Pendekar Lou: "Aku tahu tapi aku ga mau ambil pusing"

Madangkungan: "Kurang ajarrr... Heaatt.."

Madangkungan laki-laki gagah dan berbadan tegap itu bertubi-tubi menyerang kearah pendekar Lou, namun pendekar yang menimba ilmu dinegri sebrang itu dengan cekatan menangkis dan membalas serangan.....

Dan perkelahianpun dilanjutkan sampai di halaman pondokan tempat Pendekar Lou ngantor...

Madangkungan: "(sambil terengah-engah..) Jadi Kau membangkang....Kau tidak mau diperiksa?!!!

Pendekar Lou: "Apanya yang harus diperiksa?? Aku tidak membawa apa-apa..tidak membawa barang ataupun uang curian hah.. Aku tidak meninggalkan jejak kejahatan.. Kalau kau ingin menegakkan keamanan dan menciptakan keadilan halus diseltai bukti-bukti...Jangan main tangkap.. Hayya..Main pukul saja..Main geledah semaumu sendili.."

Madangkungan: "Jangan menggurui aku orang asing.."

Pendekar Lou: "Ha.. Aku tidak mau menggului mu tapi tampaknya kamu harus banyak belajal"

Madangkungan: "Tutup mulutmu!!! Kau boleh meninggalkan tempat ini, tapi kau harus meninggalkan pedangmu untuk diperiksa"

Pendekar Lou: "Disini kulihat banyak olang membawa pedang atau jenis senjata yang lain, apakah meleka semua juga dipeliksa??"

Madangkungan: "Ya, tapi mereka adalah orang-orang desa ini sedangkan kau bukan..kau orang asing.."

Pendekar Lou: "Ahh.. kau selalu menyebut-nyebut olang asing-olang asing lupanya kau olang kulang pelgaulan..Kau halus belajar kepada olang yang datang kedaelahmu..Kalau tidak kau tidak mungkin dapat kemajuan..."

Madangkungan: "Serahkan pedang itu kalau kau ingin selamat.."

Pendekar Lou: "Ohh.. tidak...tidak...aku akan mempeltahankannya apapun yang akan teljadi.."

Madangkungan memberikan isyarat dan bermuncullah kaki tangannya yang berjumlah 8 orang untuk melakukan sita paksa atas pusaka milik Pendekar Lou.. Dan perkelahian didepan kantor Pendekar Lou pun terjadi.. Bagaimanakah kelanjutannya?? mari kita simak audio berikut ini...

https://www.youtube.com/watch?v=FpvpthbFWng

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun