B: sudah..sudah ayo bangun,
Kotak yang sudah jatuh itu salah satunya tidak bisa diselamatkan, beruntung aku punya mi instan, aku lalu memberikan mereka sebagai pengganjal perut, meskipun mereka sudah ngata-ngatain gua , tak apa-apa. Namun Sayang baru beberapa suap mereka mencicipi sahur, dari masjid terdengar pak marbot menginformasikan
Pak Marbot: assalamualaikum, mohon perhatian imsak 5 menit lagi, imsak 5 menit lagi, imsak 5 menit lagi, wassalamualaikum.
Informasi itu sontak mendesak mereka untuk segera menghabiskan nasi itu, dengan gaya acak adul suap sana suap sini mereka berhasil menghabiskan nasi mereka.
Pas dengan segelas air selesai terteguk imsak pun tiba dan mereka selamat dari keluputan santap sahur, sementara aku harus puas ditertawakan teman-temanku karena melihat kostumku, dengan ikat kepala putih, celana pendek, memegang wajan dan sendok, koplak...koplak...
Tapi gara-gara itu aku dijuluki, pendekar sahur bersenjata wajan, kalau kapten amerika yang khas dengan perisai berbentuk wajannya, maka aku pendekar sahur dengan senjata dapur, " wajan dan sendok" .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H