Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas): Anak mampu berpikir abstrak dan menggunakan pemikiran hipotetis.
2. Asimilasi dan Akomodasi: Piaget menggambarkan proses pembelajaran melalui dua mekanisme utama: asimilasi (memasukkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada) dan akomodasi (mengubah skema yang ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru).
3. Peran Aktif Anak: Berbeda dengan Vygotsky, Piaget menekankan bahwa anak-anak adalah peserta aktif dalam proses pembelajaran mereka. Mereka tidak hanya menerima pengetahuan dari orang dewasa, tetapi juga secara aktif membangun pemahaman mereka melalui eksplorasi dan interaksi dengan lingkungan.
4. Kemandirian Kognitif: Piaget lebih berfokus pada perkembangan kognitif yang terjadi secara independen, melalui interaksi anak dengan objek dan lingkungan mereka, daripada interaksi sosial dengan orang lain.
Perbandingan Vygotsky dan Piaget:
Vygotsky: Menekankan peran interaksi sosial dan budaya dalam perkembangan kognitif. Anak belajar melalui kolaborasi dengan orang lain.
Piaget: Menekankan peran anak sebagai pembelajar aktif yang mengembangkan pemikiran melalui eksplorasi lingkungan secara mandiri.
Vygotsky: Percaya bahwa perkembangan bahasa sangat penting dalam perkembangan kognitif.
Piaget: Menganggap bahasa sebagai hasil dari perkembangan kognitif, bukan penyebab utama.
Kedua teori ini memberikan wawasan berharga tentang bagaimana anak-anak berkembang secara sosial dan kognitif, dengan fokus yang berbeda pada peran individu dan lingkungan sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H