Mohon tunggu...
sakinah putrifatwa
sakinah putrifatwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya traveling

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Akibat Libur Pandemi: Siswa Putus Sekolah

2 Juni 2023   15:30 Diperbarui: 2 Juni 2023   15:38 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal lain yang menyebabkan angka putus sekolah semakin meningkat karena di pengaruhi oleh lingkungan, rasa malas untuk belajar, kendala ekonomi dan lain sebagainya. Meningkatnya angka putus sekolah adalah hal yang sangat sensif bagi pendidikan yang ada di Indonesia mengingat pendidikan merupakan kunci nomor satu kemajuan suatu bangsa dan merupakan suatu aset terbesar dan fondasi yang harus dimiliki oleh suatu negara. Pandemi ini melumpuhkan dunia pendidikan kurang lebih selama 2 tahun kebelakang sehingga membuat para siswa tidak dapat merasakan bangku sekolah dan belajar secara tatap muka. 

Dalam kondisi seperti inilah para peserta didik serta guru dituntut untuk terus kreatif mengembangkan teknologi. Guru dituntut untuk menguasai teknologi agar pengetahuan tersebut sampai dan dapat dipahami oleh para peserta didik dan para siswa pun juga begitu. Pandemi ini melumpuhkan kegiatan pendidikan di semua jenjang mulai dari tingkatan sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Lumpuhnya bidang pendidikan ini membuat angka putus sekolah menjadi tinggi. Pada tahun 2019 kemendikbut memberikan keterangan secara resmi dan sangat mencengangkan pasalnya angka putus sekolah secara Nasional pada jenjang Sekolah Dasar (SD) naik 10 kali lipat. Peningkatan angka putus sekolah selama pandemi kurang lebih 1,12 persen. Tingginya angka putus sekolah ini dikarnakan pembelajaran jarak jauh yang dilakukan dalam jangka waktu yang cukup lama memberikan dampak yang besar bagi para peserta didik. Kondisi inilah yang dapat membuat para peserta didik putus sekolah. Selain itu alasan untuk mereka memutuskan untuk tidak bersekolah karna ingin membantu perekonomian di keluarga mereka yang melemah dan banyak orang tua yang tidak mampu berperan menjadi guru untuk anak-anak mereka dan orang tua seperti inilah yang menganggap bahwa kegiatan belajar jarak jauh sama saja dengan tidak bersekolah maka dari itu mereka memutuskan untuk tidak menyekolahkan anak mereka lagi. Putus sekolah ini berdampak pada penurunan rasa percayan diri dan dorongan untuk ingin belajar.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun