Mohon tunggu...
Nur Sakinah
Nur Sakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa-Mahasiswa Ilmu Hubungan Internasional UPN Veteran Yogyakarta

Membaca dan mendengarkan musik.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Serangan Siber dan Keamanan Nasional di Dunia Digital

1 Desember 2023   12:57 Diperbarui: 1 Desember 2023   12:57 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Teguh Supangkat, Deputi Ketua Departemen Keuangan IMF, kerugian riil yang disebabkan oleh serangan siber pada bank-bank umum mencapai Rp. 246,5 miliar.

Kasus pencurian data BSI sangat mengganggu pelanggan BSI, bank BSI, dan pemerintah Indonesia. Dimanan akan memberikan dampak seperti mengalami kerugian uang, gangguan layanan, dan kekhawatiran tentang keamanan data pribadi mereka.

Kerugian finansial: Jika data pribadi nasabah BSI dicuri, mereka dapat mengalami kerugian finansial. Penipuan, seperti penipuan dengan kartu kredit atau rekening bank, pemerasan, seperti pemerasan untuk mendapatkan uang atau informasi, dan kejahatan lain, seperti pencurian identitas atau penyalahgunaan data pribadi, termasuk dalam kategori ini.

Layanan perbankan juga dapat mengganggu pelanggan BSI. Gangguan ini dapat berupa kesulitan mendapatkan akses ke layanan perbankan seperti ATM, internet banking, dan perbankan mobile serta kendala dalam melakukan transaksi perbankan.

Kekhawatiran akan keamanan data pribadi dimana kasus pencurian data BSI ini menimbulkan kekhawatiran bagi nasabah BSI tentang keamanan data pribadi mereka, yang dapat menyebabkan mereka berhenti menggunakan layanan perbankan online.

Bank BSI sendiri juga mengalami kerugian finansial, reputasi negatif, dan penurunan kepercayaan konsumen. Kerugian finansial yaitu Bank BSI harus mengeluarkan biaya untuk menangani kasus pencurian data, yang dapat mencakup biaya investigasi, pemulihan data yang dicuri, dan kompensasi kepada nasabah. 

Kemudian citra yang tercoreng yaitu pencurian data dapat merusak citra Bank BSI sebagai bank yang aman dan terpercaya. Sampai kepada menurunnya kepercayaan nasabah kepada Bank BSI.

Menurunnya kepercayaan publik terhadap keamanan cyberspace berdampak pada pemerintah Indonesia. Kasus pencurian data BSI menunjukkan betapa rentannya Indonesia terhadap cybercrime. Hal ini berpotensi menimbulkan keresahan sosial dan mengancam stabilitas keamanan nasional.

Sumber : PRESS RELEASE Dirut BSI : Kami Mohon Maaf dan Sedang Berusaha Pulihkan Layanan. https://ir.bankbsi.co.id/newsroom/dc70693fac_d7743dac9a.pdf

Adi Ahdiat. 2023. Ancaman Kejahatan Siber terhadap Nasabah BSI (2022). https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/05/10/bsi-temukan-ribuan-ancaman-siber-pada-2022-data-nasabah-diklaim-aman

 Rully R. Ramli, Ambaranie Nadia Kemala Movanita. 2021."Imbas Kejahatan Cyber, Bank-bank Dunia Merugi Rp 1.420 Triliun Per Tahun". https://money.kompas.com/read/2021/10/26/173828526/imbas-kejahatan-cyber-bank-bank-dunia-merugi-rp-1420-triliun-per-tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun