Apa itu notasi ilmiah?Â
Notasi Ilmiah merupakan sebuah sistem atau pengaturan yang berlaku dalam penyusunan karya tulis ilmiah. Notasi Ilmiah meliputi: Kutipan, Sitasi, dan Daftar Pustaka. Setiap karya tulis harus sesuai dengan aturan yang berlaku secara khusus di setiap tempat bereda, misalnya: Jurnal, Instansi, atau lainnya.Â
Kutipan
Kutipan merupakan sebuah pengulangan yang berhubungan dan diambil ari berbagai sumber aslinya yang ditandai dengan tanda kutip.Â
Kutipan dibagi menjadi 2 yaitu, kutipan langsung dan tidak langsung.
a. kutipan langsung : teks yang diambil dari orang lain atau penulis serta ditulis tanpa adanya perubahan.
b. kutipan tidak langsung : teks yang diambil dari orang lain atau penulis serta ditulis dengan adanya perubahan (parafrase).
Tujuan pengutipan:Â
Pertama, menguatkan argumentasi atau pendapat.
Kedua, menghemat waktu karena tidak perlu melakukan penelitian lagi.
Ketiga, memberikan wawasan baru dan dijadikan sebagai dasar analisis.Â
Prinsip-prinsip mengutip:
1. Elipsis, mengutip secara langsung tidak boleh terlalu banyak. Gunakan simbol elipsis jika kutipan terlalu panjang.
2. [sic!], jika ada kesalahan gunakan simbol [sic!] dibelakang kutipan.Â
3. Parafrase, sebaiknya ada perubahan agar meminimalisir kemiripan atau plagiasi.Â
Jenis kutipan:Â
- bodynote, dikenal dengan catatan badan dan terletak diatas atau disamping teks yang dikutip.
- Footnote, dikenal dengan catatan kaki dan terletak dibagian bawah kertas.Â
- Endnote, dikenal dengan catatan akhir dan terletak sebelum daftar pustaka.Â
Mengutip tanpa kesalahan:Â
Dapat menggunakan beberapa aplikasi dalam menyusun sitasi, seperti: mendeley, endnote, zotero dan lainnya.
Kelebihan dalam menggunakan aplikasi diantaranya: 1) metadata aman, 2) lebih sederhana, 3) tidak ada data yang tertinggal, 4) dapat dipertanggungjawabkan.Â
Itulah sedikit pembahasan tentang notasi ilmiah, semoga dapat membantu para pembaca dalam memahami notasi ilmiah.Â
Terimakasih.